Find Us On Social Media :

Relawan Sampai Harus Menjebol Dinding Rumah, Berikut Video Detik-detik Proses Evakuasi Titi Wati yang Berlangsung Menegangkan

Proses evakuasi Titi Wati, wanita tergemuk di Kalteng cukup menegangkan.

Laporan wartawan GridHot.ID, Dewi Lusmawati

GridHot.ID - Titi Wati alias Sintia (37) warga Jalan G Obos XXV Gang Bima, yang dikenal dengan wanita tergemuk di Palangkaraya, Kalimantan Tengah, Jumat (11/1/2019) pagi ini di evakuasi dari rumah kontrakannya ke RS Doris Sylvanus Palangkaraya.

Proses evakuasi Titi Wati berlangsung lancar namun menegangkan.

Rumah Kontrakan Titi Wati yang terpaksa dijebol terutama bagian dinding sekitar pintu dan jendela depan, agar tubuh Titi bisa mudah dikeluarkan untuk menuju rumah sakit.

Baca Juga : Istrinya Alami Obesitas Hingga Miliki Bobot 350 Kg, Suami Malah Minta Titi Wati Syukuri Pemberian Tuhan

Dikutip dari Banjarmasin Post, Titi yang berbobot 350 kilogram tersebut ditempatkan diatas tandu terbuat dari kayu yang dirancang oleh anggota rescue dan dibagian atas diletakkan kasur busa.

Proses mengangkat Titi tampak sangat tegang.

Pasalnya banyak relawan yang khawatir pandu yang dipakai untuk mengangkut Titi jebol.

Baca Juga : Ngaku Setiap Hari Makan Gorengan dan Minum Air Es, Titi Wati Kini Hanya Bisa Terbaring Karena Obesitas

Namun setelah dilakukan penangangkatan oleh 20 anggota relawan dan anggota pemadam kebakaran, proses evakuasi Titi bisa tuntas dalam waktu satu jam.

"Ada 20 orang personil yang mengangkat tandu berisi Ibu Titi saat dievakuasi dari rumahnya ke dalam mobil pikap dan mengeluarkannya dari mobil menuju ruang rawat inap di Ruang Adelweis RS Doris Sylvanus Palangkaraya," ujar Sugeng Wahono, anggota Tagana Kalteng.

Dikatakan, proses evakusi cukup sulit dilakukan, karena mengeluarkan penderita obesitas tersebut harus membongkar jendela yang cukup lebar, karena tidak bisa lewat pintu rumah.

"Lebar pintu kalah dari lebar badannya, makanya dikeluarkan lewat jendela yang sudah di bongkar," ujarnya.

Baca Juga : Meski Sepele, Kebiasaan Ngemil Rupanya Jadi Penyebab Titin Miliki Bobot 300 Kg Hingga Tak Bisa Apa-apa

Evakuasi pasien obesitas tersebut disaksikan ratusan warga yang berjubel di depan rumah kontrakan yang dihuni oleh Titi bersama anak dan juga suaminya.

"Rame mas, tegang memindahkan ibu Titi, saya rekam pakai telepon selular," ujar Saidah warga setempat.

Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari akun Instagram @ndorobeii yang mengunggah sebuah video pada 11 Januari 2019, terlihat detik-detik proses evakuasi Titi.

Baca Juga : Punya Banyak Duit, Miliarder Ini Nekat Pergi ke Titik Terdalam Samudera Atlantik

Sebelum mengangkat Titi, para relawan terlihat menyatukan komando.

Warga dan jurnalis terlihat berkumpul di sekitar rumah.

"Siap.. angkat...," ujar seorang relawan memberi aba-aba untuk mengangkat tandu.

Titi Wati yang berada di atas tandu nampak beberapa kali mengusap matanya dengan tissu.

Baca Juga : Punya Banyak Duit, Miliarder Ini Nekat Pergi ke Titik Terdalam Samudera Atlantik

Begitu para relawan yakin kalau tandu yang digunakan aman untuk mengangkut Titi, rombongan nampak berjalan ke luar rumah.

Titi Wati, wanita berusia 37 tahun warga Palangkaraya, Kalimantan Tengah kini hanya bisa terbaring di rumahnya karena Obesitas.

Sebelumnya, Titin sempat menjalani diet herbal untuk menurunkan berat badannya.

Baca Juga : Mulai Ada Titik Terang, Polisi Jadikan Temuan Jejak Sepatu Sebagai Petunjuk Kasus Pembunuhan Satu Keluarga di Bekasi

Namun, belum juga manfaat dari diet itu bisa dirasakan Titin sudah menghentikannya karena keterbatasan biaya.

Selain itu, suami Titin juga tak mengizinkannya untuk melakukan diet herbal ini.

Beruntung, kondisi Titin ini sudah diketahui oleh pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus, Palangkaraya.

Pihak rumah sakit pun menyatakan jika mereka bersedia akan memberikan penanganan medis secara cuma-cuma untuk Titin.

Baca Juga : Istrinya Alami Obesitas Hingga Miliki Bobot 350 Kg, Suami Malah Minta Titi Wati Syukuri Pemberian Tuhan

Karena kelebihan berat badan atau obesitas yang dialami Titin ini merupakan kasus pertama yang ditemukan di Palangkaraya, Kalimantan Tengah.

Tak tanggung-tanggung, pihak Rumah Sakit Doris Sylvanus pun menggandeng tim dokter ahli digestif dari Rumah Sakit Udayana, Denpasar, Bali.

Dikhawatirkan, kondisi Titin yang tak bisa bergerak ini akan menimbulkan masalah lain.

Seperti lecet pada kulit yang bisa menyebabkan infeksi.

Baca Juga : Ngaku Setiap Hari Makan Gorengan dan Minum Air Es, Titi Wati Kini Hanya Bisa Terbaring Karena Obesitas

Sebagai langkah awal penurunan berat badan Titin, tim dokter berencana untuk melakukan operasi pada saluran pencernaan Titin.

Rumah sakit akan mulai membantu Titin dalam mengatur pola makan.

Seperti menentukan menu makanan hingga mengatur asupan kalori. (*)