Find Us On Social Media :

Hebat! Takut Kampungnya Rusak, Pria Ini Melawan Penebang Kayu Sendirian 'Ngapain Takut, Bang'

Truk memuat kayu yang sempat diamankan petugas polisi hutan dititip di salah satu panglong di Pematangsiantar, Sabtu (2/2/2019).

Truk-truk itu akhirnya memang bisa kembali berjalan setelah ada petugas yang mengantarkan ban baru. Hanya saja cuma empat truk yang keluar. Satu truk lagi tertinggal di lokasi.

Itu sebabnya, petugas Polhut hanya mengamankan tiga truk yang kini dititip di panglong di Tanjung Pinggir, Pematangsiantar.

Ditanya apakah tak takut dengan aksi nekatnya itu, konon dia sendirian melakukan aksi seperti itu. SS dengan enteng mengatakan tak perlu takut mengerjakan sesuatu demi kebenaran.

"Ngapain takut, Bang. Demi sebuah kebenaran, aku tak takut," kata pria yang pernah gagal menjadi tentara itu.

Baca Juga : Sebut Manusia Tidak Menarik Bagi Dirinya, Seorang Pria Pilih Berpacaran dengan Seekor Kecoak

Aksi menghadang truk-truk bermuatan kayu bukan kali ini dia lakukan. Tahun 2018 lalu, dia beberapa kali mencegat truk-truk itu. Tapi dia praktis tak berdaya menghadapi mereka.

Tiga bulan lalu, dia juga mencegat sebanyak tiga truk berisi kayu saat akan keluar dari lokasi. Saat itu dia sempat melapor ke Polsek setempat. Pelaku sempat diamankan. Truk lolos, namun kayu ditinggal di lokasi.

"Perkiraanku polisinya 86 (berdamai). Pelaku dan truk lepas, meski sempat diamankan. Kayunya sampai sekarang masih di lokasi," ungkapnya.

Baca Juga : Tidak Disangka! Begini Nasehat Hotman Paris untuk Ayah Vanessa Angel

Ditanya motivasi dia melakukan aksi perlawanan seperti itu, SS menyebut, kegiatan penebangan merusak jalan kampung mereka tak kurang 15 kilometer. Longsor di wilayah mereka juga sudah terjadi.

"Mereka menebangi kayu di daerah aliran sungai (DAS). Jadi kalau dibilang misalnya tak di hutan, tapi apa bisa menebang di dekat DAS. Jalan hancur dan longsor sudah terjadi di daerah Laut Tawar, dekat lokasi penebangan," ungkapnya.

Dalam beroperasi, para pekerja lapangan menggunakan ekskavator, traktor jonder dan alat pemotong kayu atau chainsaw. Alat-alat berat itu jika dicek masih berada di lokasi pasca pengamanan petugas Polisi Hutan pada Sabtu (2/2/2019) dini hari.