Find Us On Social Media :

Sempat Remehkan Usaha Pisang Nugget Putra Bungsunya, Jokowi Terkejut Saat Tahu Omzet Bisnis Kaesang Pangarep Kalahkan Omzet Pabrik Meubelnya

Sempat Remehkan Usaha Pisang Nugget Putra Bungsunya, Jokowi Terkejut Saat Tahu Omzet Bisnis Kaesang Pangarep Kalahkan Omzet Pabrik Meubelnya

Ternyata, dihitung-hitung, pabrik saya sendiri sudah kalah oleh Sang Pisang. Bagaimana bisa.'' tulis Jokowi di kolom keterangan unggahannya.

Hal serupa juga disampaikan Jokowi saat berbicara di hadapan ratusan pesera Festival Terampil 2019 yang digelar di Mall Kota Kasablanka, Jakarta Selatan pada hari ini, Minggu (10/2/2019).

Baca Juga : Ingin Ikuti Jejak 'Mbah' Jokowi, Jan Ethes Bercita-cita Jadi Presiden

"‎Anak saya yang besar jualan martabak, ya silakan jualan martabak. Yang kecil jualan pisang goreng, eh, pisang nugget goreng," ucap Jokowi sebagaimana dikutip dari Tribunnews.

Lebih lanjut, Jokowi mengatakan bahwa dulu ia memang sempat meremehkan usaha yang dirintis Kaesang, anak bungsunya.

"Saya dulu melihat yang kecil (Kaesang) jualan pisang nugget goreng.

Ini apa toh? Saya lihat produknya. Maaf, saya agak meremehkan pertama-tama," imbuhnya.

Baca Juga : Ungkap Sifat Asli Jokowi Saat Marah, Gibran: Marahnya Orang Sabar Itu Lebih Menakutkan

"Begitu anak saya yang kecil‎ ini sudah memiliki 54 cabang. Saya tanya Le (tole, panggilan untuk anak pria dalam Bahasa Jawa).

Saya kalau manggil anak saya Le. Le ini ongkos produksi berapa? Untuk berapa? Saya ditunjukkan omzet per outlet.

Langsung saya kalikan 54, loh pabrik saya yang gede kalah sama pisang nugget goreng dia," ungkap Jokowi.

Di akhir keterangannya, Jokowi mengatakan bahwa seharusnya anak-anak muda sekarang ini memang demikian.

Baca Juga : Terkejut Lihat Isi Rumah Jokowi, Najwa Shihab: Cuma Segini Aja, Pak?

Yakni, mampu melihat peluang besar untuk bisa mengembangkan apapun.

Seperti yang ia sampaikan dalam acara Festival Terampil di The Kasablanka Hall, bahwa anak muda tak boleh gampang mengeluh ketika menghadapi persoalan.

Karena dari berbagai masalah dan hambatanlah kita dapat mempelajari banyak hal. (*)