Laporan Wartawan GridHot.ID, Linda Rahmad
GridHot.ID - Sebuah pesawat Lion Air mengalami kendala saat akan mendarat di Pontianak.
Pesawat Lion Air JT 714 tergelicir di Bandara internasional Supadio, Pontianak, Kalimantan Barat.
Peristiwa ini terjadi pada Sabtu (16/2/2019) sekitar pukul 15.30 WIB.
Baca Juga : Tulang Belulang Manusia Diduga Korban Lion Air JT610 yang Ditemukan Bersama CVR Akan Diidentifikasi
Dikutip dari Twitter @Daeng_Info, tidak ada korban jiwa dalam kejadian ini.
Sedangkan bagian turbin pesawat Lion Air patah menjadi dua bagian.
Peristiwa ini terjadi di tengah hujan dan visibilitas yang buruk.
Baca Juga : Detik-detik Penemuan CVR Lion Air JT 610, Berhasil Diangkat Setelah Lumpur di Sekitar Lokasi Disedot
Media Australia Sebut Maskapai Lion Air 'Problematik'
Pesawat Lion Air JT 610 jatuh di perairan Tanjung Karawang pada Senin (29/10/2018).
Pesawat Lion Air JT-610 dengan rute Jakarta-Pangkal Pinang jatuh setelah tiga belas menit mengudara.
Atas tragedi tersebut, sejumlah media asingpun ikut menyoroti kinerja maskapai Lion Air. Bahkan media Australia menyebut maskapai budget murah itu sebagai maskapai yang problematik.
Hal ini seperti disampaikan oleh seorang David Lipson, jurnalis ABC Australia dalam sebuah video yang diunggah kantor berita ABC730.
Dilansir Gridhot.id dari akun Twitter resmi ABC730, video berdurasi 1 menit 46 detik itu awalnya menjelaskan ihwal kecelakaan yang dialami pesawat Lion Air JT 610.
Baca Juga : BREAKING NEWS: Kopaska Akhirnya Temukan CVR Pesawat Lion Air JT 610 yang Jatuh di Karawang 2 Bulan Lalu
Dalam sebuah sesi tanya jawab dengan pembaca berita, David Lipson menjelaskan catatan kecelakaan yang dialami oleh maskapai Lion Air.
"Bagaimana catatan keamanan yang dimiliki Lion Air?," ujar seorang wanita yang terdenagr dalam video.
"Yah, tidak terlalu bagus sama sekali.
Baca Juga : Dua Bulan Berlalu Pasca Jatuhnya Lion Air JT 610, Gerian Berharap Jasad Kakaknya Ditemukan
Maskapai ini baru mulai beroperasi pada tahun 2000.
Dan sejak itu sudah ada 15 insiden, termasuk kecelakaan yang sangat signifikan di sekitar tahun 2004 di kota Solo, Indonesia, di mana sekitar 25 orang tewas.
Maskapai ini juga pernah tergelincir dari landasan di Bali pada tahun 2013 hingga ke laut.
Baca Juga : Update Lion Air Jatuh, Keluarga Korban Dilarang Gugat Boeing
Semua orang selamat dari insiden itu.
Tetapi sejumlah insiden lain juga telah menimbulkan kekhawatiran besar, begitu banyak, sehingga setelah kecelakaan ini, semua pejabat dan kontraktor Australia telah diberitahu bahwa mereka dilarang terbang bersama maskapai Lion Air.
Sekarang, Lion Air adalah maskapai penerbangan besar.
Maskapai ini mengoperasikan atau mengendalikan sekitar 51 persen pasar penerbangan domestik Indonesia.
Sehingga telah menjadi raksasa dari langit di negara ini, tetapi catatan keselamatan itu tentu saja sangat problematik (bermasalah)," ujar David Lipson dalam video yang diunggah akun @abc730 pada 29 Oktober 2018.
Sementara itu, pihak Lion Air sendiri menyampaikan bahwa penumpang pesawat Lion Air JT-610 terdiri dari 178 penumpang dewasa, 1 penumpang anak-anak dan 2 penumpang bayi.
Pesawat dikomandoi oleh Capt. Bhavye Suneja dengan copilot Harvino.
(*)