Find Us On Social Media :

Misteri Blue Hole Misterius Akhirnya Terpecahkan, Isi di dalamnya Disebut 'Momok Lautan'

Blue Hole Belize

Gridhot.ID - Belize Blue Hole atau acap kali disebut lubang biru Belize adalah salah satu misteri di lautan.

Blue Hole Belize sendiri terletak dekat pusat Karang Lighthouse.

Karang tersebut ada di atol kecil berjarak 70 kilometer di daratan Belize, Benua Amerika bagian utara.

Mengutip Elite Readers via suar.grid.id, Rabu (20/2) pemilik maskapai Virgin Air, Richard Branson amat penasaran dengan apa isi di dalam Blue Hole Belize.

Baca Juga : Tragis! Wanita Hilang Sejak 2005, Ternyata Mayatnya Disembunyikan dalam Kulkas Selama 18 Tahun

Branson bersama Fabien Costeu dan ilmuwan lainnya kemudian sepakat menyibak misteri blue hole Belize dengan cara menyelam sampai ke dasarnya.

"Lautan sangat penting bagi kita semua dan kita ingin melakukan semua yang kita bisa untuk melindunginya. Setibanya di Belize saya dan tim bertemu dengan Perdana Menteri Belize Dean Barrow dan mendiskusikan mengenai hal ini," tulis Branson di situs virgin.com.

Untuk menyelam, Branson dan tim menggunakan kapal selam penelitian Aquatica.

"Kami melakukan penyelaman sekitar 10 menit ke Blue Hole dan kemudian mulai merayap ke dinding lubang," tulis Branson.

Baca Juga : Mengenal Kaisar Gigolo dari Jepang, Cuma Kerja 3 Jam Bisa Raup Rp 1,3 Miliar

"Hal pertama yang kami temui adalah dinding stalaktit raksasa yang sangat indah," tambah Branson.

Branson semakin takjub serta takut ketika menyelam lebih dalam ke blue hole Belize.

Saat hendak menuju dasar lubang ia kapal selam harus melewati lapisan Hydrogen Sulphide.

"Itu sangat menakutkan. Kami tidak berharap melihat makhluk di bawah ini. Tetapi ketika kami sampai di dasar, kami bisa melihat kepiting, keong, dan makhluk lain yang jatuh ke dalam lubang, tiba di dasar dan kemudian kehabisan oksigen dan mati," tulisnya.

Baca Juga : Madame Ching, Pelacur yang Jadi Bajak Laut, Kisahnya Sampai Diangkat ke Film Pirates of the Caribbean

Branson juga amat terkejut ketika mendapati botol-botol plastik yang ia sebut sebagai momok lautan.

Branson lantas menulis jika lautan adalah milik Bumi, manusia dipasrahi untuk menjaganya agar tak rusak, terkhusus terumbu karang.

"Cucu-cucu saya akan berusia tiga puluhan pada tahun 2050. Saya tidak ingin mereka tumbuh di dunia tanpa karang, tanpa keajaiban lautan."

"Kita membutuhkan pemerintah untuk bertindak responsif untuk melindungi setidaknya 30 persen lautan pada tahun 2030 dan mengurangi emisi CO2 secepat mungkin dengan tujuan nol emisi bersih pada tahun 2050," akhir Branson. (*)