Find Us On Social Media :

Ini Permintaan Terakhir Erni Kepada Romi Sebelum Suaminya Itu Membelah Perut Hamilnya

Romi ketika digelandang ke Mapolres Bengkulu

Gridhot.ID - Erni Susanti (31), seorang ibu yang sedang hamil tua tewas setelah dibunuh oleh suaminya sendiri, Romi Sepriawan, Kamis (21/2) di Kota Bengkulu.

Sebelum meninggal dengan luka parah di leher dan perut, Erni sempat mengungkapkan permintaan terakhir kepada suaminya.

Dengan keadaan sekarat penuh luka Erni berkata kepada Romi.

Mengutip dari Kompas.com dan Tribunnews, Jumat (22/2) permintaan terakhir Erni terungkap dari pengakuan Romi yang banyak beredar di media sosial.

Baca Juga : Kalimat Pertama yang Diucapkan Romi Usai Belah Perut dan Ambil Bayi di Kandungan Sang Istri

Romi mengaku sang istri sempat memintanya untuk menyelamatkan janin buah hati keduanya.

Romi sendiri menghabisi istrinya dengan memakai parang.

Parang itu ia pinjam dari tetangga dengan alasan hendak memotong buah kelapa.

"Pakai parang" kata Romi.

Baca Juga : Gelap Mata, Romi Belah Perut dan Mengambil Bayi yang Dikandung Sang Istri Usai Tebas Lehernya

Romi menebas leher istrinya itu.

"Saya potong tadi om," beber Romi.

Dalam keadaan sekarat itulah Erni melontarkan permintaan terakhirnya.

"Terus dia (Erni) kode anak katanya," ujar Romi menirukan perkataan Erni.

Lantas Romi mengambil janin dari dalam perut Erni.

"Saya ambil anaknya (dari dalam perut)," aku Romi.

Baca Juga : Bangun Tidur, Suami Pergoki Istri Sedang Berhubungan Badan dengan Pria Lain di Kamarnya

Dalam pemberitaan menyebutkan Romi mengambil janin dengan membelah perut istrinya.

Meski begitu pihak kepolisian belum memberikan keterangan.

Sesaat setelah menghabisi nyawa istrinya Romi meminta tolong kepada warga dan kakaknya dalam keadaan berlumuran darah.

Warga langsung menghubungi ketua RT dan polisi.

Romi langsung diamankan karena warga ingin menghakiminya.

"Pelaku sudah diamankan ke Polres Bengkulu," ujar Kapolsek Teluk Segara Kompol Jauhari, Jumat (22/2) seperti dilkansir dari Kompas.com.

Ketika di kantor polisi, Romi mengaku khilaf membantai istrinya.

"Saya melakukannya karena khilaf, kami cekcok perkara ponsel, dia seperti merahasiakan sesuatu," jelas Romi di Mapolres Bengkulu.(*)