GridHOT.id - Pengikut Negara Islam Irak dan Suriah ( ISIS), Shamima Begum, mengaku menyesal sudah berbicara kepada media massa.
Shamima menjadi perbincangan dunia ketika ditemukan jurnalis The Times Anthony Loyd di kamp pengungsi al-Hawl dua pekan lalu.
Baca Juga : Yuki Kato Akhirnya Bicara Soal Hubugannya dengan Rio Haryanto 'Kami Berdua Baik-baik Aja'
Kepada Loyd, Shamima yang melarikan diri dari kampung halaman di Bethnal Green empat tahun silam mengaku tidak menyesal bergabung dengan ISIS.
Pernyataan itu berujung pada keputusan Menteri Dalam Negeri Inggris Sajid Javid untuk mencabut status kewarganegaraan Shamima.
"Mereka membuat saya menjadi contoh," kata Shamima dalam wawancara dengan Sunday Telegraph, sebagaimana dilansir Sky News, Minggu (24/2/2019).
Remaja yang kini berusia 19 tahun itu mengaku sengaja berbicara kepada media karena ingin menjalin kontak dengan keluarganya.
Baca Juga : Sang Mantan Akan Menikah, Curhat Luna Maya 'Aku Bijaksana Karena Aku Pernah Bodoh Terimakasih'
"Saya menyesal sekarang sudah berbicara kepada media. Saya berharap kini saya mendapat cara lain menghubungi keluarga saya," katanya.
The Guardian memberitakan, kasus Shamima menjadi perdebatan di Inggris setelah dia melontarkan keinginannya untuk pulang.
Beberapa argumen menyatakan, perempuan yang baru saja melahirkan anak itu menjadi ancaman bagi keamanan. Karena itu, dia tidak boleh pulang.
Namun, ada juga yang membela Shamima dengan mengatakan, remaja yang kabur bersama dua orang temannya pada 2015 itu diperlakukan secara tidak adil.