Find Us On Social Media :

Kasus Bidan Y Penuh Kejanggalan, Polisi Terlanjur Ciduk Harismail dan Dipaksa Mengaku Melakukan Pemerkosaan

Kasus Bidan Y Penuh Kejanggalan, Polisi Terlanjur Ciduk Harismail dan Dipaksa Mengaku Melakukan Pemerkosaan

 

Laporan reporter GridHot.ID , Nicolaus Ade Prasetyo

GridHot.ID  - Harismail alias ujang (25), korban dugaan salah tangkap kasus pemerkosaan bidan YL kondisinya terus mebaik.

Setelah menahan sakitnya luka akibat royokan sekelompok orang tak dikenal, kini Harismail sudah dapat turun dari tempat tidur dan melakukan beberapa aktivitas.

Dilansir GridHot.ID dari Sripoku Senin (25/2/2019), sejak masuk rumah sakit Jumat (22/2/2019) Harismail sudah dipindahkan dari ruang inapnya di Paviliun Cendana kelas 3 menjadi kelas 2.

Baca Juga : Masa Lalu Suram AG, Tak Diberi Makan hingga Dikurung dan Diperkosa Bergilir oleh Ayah, Kakak, dan Adik Kandungnya Sendiri

"Dia (Ujang) udah sehat, udah bisa makan, mandi sendiri. Udah baikan dari kemarin kemarin."

"Tangannya masih ada bekas, cuma udah gak sakit lagi," ujar Hayan (61), ayah korban di RS Bhayangkara Palembang Senin (22/2/2019).

Selain menjelaskan kondisi anaknya, lelaki paruh baya ini juga telah melaporkan kasus anaknya ke Polda Sumatera Selatan.

Baca Juga : Bejat! Sorang Ayah Beserta Kakak dan Adiknya Memperkosa Gadis Keterbelakangan Mental

Menurutnya, alasan keluarga melaporkan kasus ini agar bisa mencari keadilan untuk Haris.

Ujang yang merupakan anak bungsu dari 5 bersaudara, kerap menjadi salah satu tulang punggung keluarga.

Ia bekerja sebagai sopir truk pengangkut batu dari Gasing ke proyek Tol Kayuagung.

Kasus salah tangkap Harismail berawal dari ketika ia mengaku dipaksa masuk kedalam mobil oleh para pelaku.

Baca Juga : Teler, Pemuda Nekat Menyelinap dan Perkosa Nenek Tetangganya yang Sedang Sakit Keras

Setelah itu tangannya diikat dan wajahnya ditutup.

Haris dipaksa oleh para pelaku untuk mengaku telah merampok dan memperkosa seorang bidan berinisial YL di Ogan Ilir.

Ketika itu juga Haris menolak permintaan pelaku karena ia merasa tidak melakukannya.

Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Mahasiswi UIN Palembang, Pelaku Kalap Perkosa Korbannya yang Sudah Jadi Mayat

Waktu itu juga akhirnya Haris menjadi bulan bulanan pelaku dalam mobil hingga babak belur.

Setelah peristiwa ini diselidiki pihak kepolisian, Profesi dan Pengamanan (Propam) Polda Sumatera Selatan sedang menyelidiki kasus ini lebih dalam.

Sementara itu, dilansir dari Kompas.com Senin (25/2/2019), telah dirangkum 7 fakta dibalik kasus Harismail.

1. Kesaksian saat Haris diculik

Menurut salah satu rekan Haris, Krisna Murdani (25) melihat langsung rekannya yang tiba tiba dihadang dua mobil dan tiga motor.

Beberapa orang sempat mengeluarkan tembakan peringatan sebelum memaksa Haris masuk ke dalam mobil.

Baca Juga : Seorang Pria Nekat Bobol Tempat Karaoke untuk Lampiaskan Nafsu Bejatnya Perkosa Pemandu Lagu

"Satu mobil Innova, satu mobil Avanza, sisanya naik motor langsung menghentikan Haris dan dimasukkan dalam mobil," kata Krisna.

Saat itu Krisna bingung dan kaget lalu menanyakan apa yang sebenarnya terjadi.

"Saya tanya mau dibawa kemana Haris, dibilang ke Polda. Saya bingung, padahal kami baru pulang ngankut batu di Kayuagung. Haris juga waktu beli rokok pakai motor saya," tambahnya.

Baca Juga : Kronologi Wanita Tewas Terbakar di Spring Bed, Korban Sebelumnya Diperkosa 4 Pelaku Lalu Dibakar

2. Haris ditemukan di pinggir jalan Kecamatan Rambutan

Haris ditemukan warga dalam kondisi lemas dan mengalami luka lebam di sekujur tubuhnya di wilayah Kecamatan Rambutan, Palembang.

Warga segera membawanya ke RS Bhayangkara Palembang untuk dirawat.

Dalam kondisi lemas, Haris menceritakan bahwa dirinya dipaksa masuk ke mobil oleh sejumlah pria.

Ia dipaksa untuk mengaku telah memperkosa seorang bidan berinisial Y.

Baca Juga : Terlalu! Seorang Polwan Diperkosa Sepanjang Malam Setelah Dipaksa Minum-minum

Haris menolak tuduhan tersebutdan akhirnya menjadi bulan bulanan para pelaku yang diduga polisi.

"Saya bilang tidak, saya bantah. saya bukan pemerkosa bidan itu," kata Haris, Minggu (24/2/2019).

Tak hanya dipukuli, tangan Haris pun diikat sehingga tak melakukan perlawanan.

Baca Juga : Sahabat Hampir Diperkosa Dosen. Karina Salim: Mereka Trauma dan Kebingungan

3. Kapolda Sumsel akui para pelaku adalah oknum polisi

Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara membenarkan jika Haris menjadi korban penganiayaan.

"Saya turut prihatin dengan ada orang yang ditemukan, dalam keadaan ditutup lakban, kata dia, ditangkap oleh oknum polisi tapi kami masih selidiki," ungkap Kapolda saat dikonfirmasi Kompas.com, Minggu (24/2/2018).

Zulkarnain menambahkan, kasus tersebut saat ini sedang diselidiki Bid Propam Polda Sumsel.

"Keterangannya orang Polda Sumsel, tapi tidak tahu satuan mana dan juga dikenal. Ini aib saya, tanggung jawab saya. Sekarang Propam juga ikut menyelidiki kasus ini," kata Kapolda Sumsel, Sabtu (24/2/2019).

4. Para pelaku tutup wajah korban

Baca Juga : Balasan Pengacara Hotman Paris Saat Ditegur Kapolres Bogor Soal Kasus 'Putri DIperkosa'

Zulkarnain menjelaskan, korban tidak mengetahui identitas oknum polisi tersebut lantaran wajahnya ditutup saat diiterogasi dalam mobil.

"Dalam pemeriksaan itu, korban dipaksa untuk mengakui dia memperkosa, apa dasarnya oleh yang bersangkutan (pelaku) itu tidak jelas. Korban hanya diambil oleh sekelompok orang, dipaksa untuk mengakui dia yang memperkosa," ujarnya.

"Saya berpendapat ini oknum polisi, enggak mungkin preman nangkap orang kecuali keluarga dia (korban pemerkosaan)," tambah Kapolda Sumsel.

Baca Juga : Kronologi Wanita Tewas Terbakar di Spring Bed, Korban Sebelumnya Diperkosa 4 Pelaku Lalu Dibakar

Sebelumnya, Polda Sumsel sedang menyelidiki kasus dugaan pemerkosaan seorang bidan berinisial Y di daerah Ogan Ilir.

Y sendiri mengaku diperkosa oleh lima pelaku.

Namun, hasil olah TKP tim Labfor dari Polda Sumsel tak menemukan bukti kasus tersebut.

5. Kapolda sesalkan cara penyelidikan kasus bidan Y

Kapolda Sumsel menyampaikan penyesalan terkait dugaan salah tangkap oknum polisi yang sedang menyelidiki kasus bidan Y.

"Pak polisi tidak boleh mengungkap kasus seperti itu, harus didukung hasil Labfor, penyelidikan. Kalau dia korban kita buktikan secara ilmiah, untuk kasus pemerkosaan apalagi, tidak mungkin orang diperkosa tanpa alat bukti," jelas Kapolda Sumsel.

Baca Juga : Seorang Pria Nekat Bobol Tempat Karaoke untuk Lampiaskan Nafsu Bejatnya Perkosa Pemandu Lagu

6. Kondisi Haris mulai membaik

Dilansir dari Tribunnews, kondisi Haris mulai membaik setelah babak belur dihajar sejumlah pelaku yang diduga oknum polisi.

Hal tersebut dijelaskan oleh Hayan, ayah korban, di RS Bhayangkara Palembang.

"Dia (Ujang) udah sehat, udah bisa makan, mandi sendiri. Udah baikan dari kemarin kemarin." katanya Senin (25/2/2019).

Baca Juga : Masa Lalu Suram AG, Tak Diberi Makan hingga Dikurung dan Diperkosa Bergilir oleh Ayah, Kakak, dan Adik Kandungnya Sendiri

Sejak masuk rumah sakit Jumat (22/2/2019) Haris sudah dipindahkan dari ruang inapnya di Paviliun Cendana kelas 3 menjadi kelas 2.

Jika sebelumnya Haris bersama sama 4 pasien lain kini dirinya sendirian di ruangan baru.

"Sudah dipindahkan oleh rumah sakit. Biar cepat sembuh. Sekarang Ujang di ruang sendiri," tambahnya.

7. Kasus bidan Y penuh kejanggalan

Kapolda Sumatera Selatan Irjen Pol Zulkarnain Adinegara mengatakan, dari hasil uji laboratorium forensik, petugas tidak menemukan adanya indikasi pemerkosaan terhadap Y.

Baca Juga : Kronologi Wanita Tewas Terbakar di Spring Bed, Korban Sebelumnya Diperkosa 4 Pelaku Lalu Dibakar

Zulkarnain mengatakan, pihaknya tidak menemukan bercak sperma dari tubuh korban.

"Kami prihatin, dari labfor pengolahan secara ilmiah, kami lihat di badan korban apakah ada sperma, ternyata tidak ada sperma. Dengan demikian, hasil secara ilmiah kasus pemerkosaan itu tidak ada," kata Zulkarnain, Jumat (22/2/2019).

Selain itu, polisi tak menemukan jejak kaki di depan rumah bidan Y.

Saat kejadian, kondisi tanah di depan rumah korban sangat becek.(*)