Find Us On Social Media :

Diduga Sakit Jantung Akibat Suara Musik Keras, Bocah 9 Tahun Meninggal di Bawah Sound System Kondangan

Polisi menunjukkan TKP tewasnya bocah KA di bawah sound system yang ada di Dusun Sumberejo, Desa Karangrejo, Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, Senin (25/2)

Gridhot.ID - Seorang anak berinisial KA (9) asal Kecamatan Garum, Kabupaten Blitar, Jawa Timur, ditemukan tewas di bawah sound system.

Sound system itu masih aktif dan suaranya berbunyi keras.

Mengutip Kompas.com, Rabu (27/2) polisi menyatakan kematian KA karena sakit jantung.

Kepala Sub Bagian Humas Polres Blitar Iptu Burhanudin, mengatakan, peristiwa ini terjadi Senin (25/2) sore sekitar pukul 15.30 WIB.

Baca Juga : Citra Prima Ungkap 4 Tanda Sedehana Ini Awal Munculnya Hantu, Siapapun Bisa Mengalaminya

Semuanya berawal ketika saksi, Tri Basofi (23) sedang mengobrol dengan istrinya di ruang tamu.

Tak sengaja ia melihat seorang anak tergeletak di depan rumahnya.

Posisi tubuh anak tersebut telungkup di bawah sound system yang masih aktif keluarkan suara.

Sound system itu sendiri merupakan kelengkapan kondangan dari tetangga yang sedang punya hajatan.

Baca Juga : Bukan Hanya Adminnya, Muka Antek-antek Lambe Turah Terekam Kamera Buntuti Syahrini Sampai Jepang

"Saksi Tri Basofi kemudian mendekatinya. Lalu memanggil saksi Dian Safana untuk meminta bantuan menolongnya," ujar Burhanudin melalui ponselnya, Rabu (27/2).

Lantas keduanya mengangkat tubuh anak tersebut dan membaringkannya di rumah Basofi.

Nahas, nyatanya KA diketahui sudah tak bernyawa yang merupakan anak dari SP tetangga Basofi.

Warga lainnya kemudian melaporkan hal itu kepada kepala desa dan diteruskan kepada pihak kepolisian.

Usai mendapat laporan itu, Burhanudin segera menerjunkan tim identifikasi dan dibantu tenaga kesehatan dari puskesmas untuk melakukan pemeriksaan terhadap jenazah korban.

Baca Juga : Boncengkan Mayat Mahasiswi Pakai Sepeda Motor dari Jogja ke Magelang, Driver Ojol : Korban Saya Masukkan Selimut

"Hasilnya, tidak ada luka atau tanda-tanda kekerasan di tubuh korban," ujar Burhanudin.

Polisi juga mengumpulkan keterangan dari beberapa warga dan keluarga KA.

Dari keterangan keluarga dan warga, diketahui KA adalah anak yang hiperaktif bahkan perokok.

Polisi lantas menyatakan kematian KA dimungkinkan karena adanya penyakit organ dalam yang diduga adalah penyakit jantung.

Akan tetapi saat dikonfirmasi apakah sakit jantung itu berkorelasi oleh suara sound system, polisi tidak bisa memastikannya.

"Belum bisa dipastikan (akibat suara sound)," ujar Burhanudin.

Sebab, menurutnya pihak kepolisian juga tidak bisa melakukan pemeriksaan lebih jauh untuk mengetahui penyebab pasti kematiannya.

Sebab, keluarga korban tak mau KA diotopsi dengan menandatangani surat pernyataan.

"Saat ini jenazahnya sudah dilakukan pemakaman," pungkas Burhanudin. (*)