Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot - Konflik di daerah Papua masih terus terjadi dan makin memanas.
Adanya kelompok bersenjata yang diduga ingin memperjuangkan hak kemerdekaan Papua menjadi masalah serius untuk barisan pertahanan TNI.
Tak jarang pasukan pertahanan kemerdekaan TNI harus mengalami konflik dengan kelompok - kelompok kriminal yang ada.
Baca Juga : Ini Kronologi Kelompok Kriminal Bersenjata Menyerang Anggota TNI yang Menewaskan 3 Prajurit di Nduga
Seperti yang dilansir GridHot.ID dari Kompas.com Kamis (7/3/2019), kembali terjadi kontak senjata di Kabupaten Nduga Papua yang melibatkan anggota TNI dengan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB).
Hal ini dibenarkan oleh Kepala Penerangan Kodam XVII Cendrawasih Kolonel M Aidi saat dikonfirmasi melalui telepon.
Namun kdikarenakan susahnya jaringan, pada saat ini Aidi masih belum mendapat kepastian konfirmasi mengenai kontak senjata yang terjadi.
Baca Juga : Beredar Rekaman Suara Detik-detik KKB Pimpinan Egianus Kogoya Bantai 5 Anggota TNI Hingga Tewas di Tempat
"Benar adanya kontak senjata itu. Tapi kita ketahui di sana jaringan susah. Sampai saat ini saya juga berupaya memonitor melalui Radio SSB untuk menghimpun datanya. nanti kalau sudah dapat informasi, saya akan rilis," terang Aidi saat dimintai keterangan Kamis (7/3/2019) malam.
Setelah adanya konfirmasi lanjutan, di kabarkan bahwa kontak senjata ini terjadi saat TNI melakukan operasi jalur untuk proyek infrastruktur Trans- Papua-Wamena, pasukan Tentara Nasional Indonesia ( TNI) diserang puluhan anggota Kelompok Kriminal Bersenjata ( KKB) di Nduga, Papua, Kamis (7/3/2019).
Akibatnya, tiga prajurit TNI gugur dalam baku tembak tersebut dan tujuh anggota KKB tewas.
"Ada juga satu mayat ditemukan, diduga merupakan salah satu anggota KKB. Dari peristiwa kontak senjata itu juga, setidaknya 7-10 anggota KKB tewas. Namun, mayatnya dibawa kabur oleh teman - temannya," kata Aidi setelah mendapat konfirmasi lanjutan.
Baca Juga : Kisah Sniper Legendaris TNI, Hadapi 30 Orang Musuh Sendirian
Ketiga prajurit yang gugur tersebut adalah Serda Mirwariyadin, Serda Yusdin, dan Serda Siswanto Bayu Aji.
Korban TNI yang gugur telah dievakuasi dengan menggunakan helikopter pada kamis sore sekitar pukul 15.00.
Serda Yusdin salah satu prajurit yang gugur dalam kontak senjata tersebut diketahui berasal dari Desa Pongko, Kecamatan Walenrang Utara, Kabupaten Luwu, Sulawesi Selatan.
Baca Juga : Kronologi Kapal Perampok Ikan Dunia Andrey Dolgov Dibekuk TNI AL, Untung Tak Ditenggelamkan
Pihak keluarga telah mendapat kabar gugurnya Serda Yusdin dari kerabat korban Samsir Dumang.
Namun Samsir belum bisa mengetahui kapan jenazah korban tiba di Luwu.
"Semoga jenazahnya bisa segera dibawa ke kampung halaman untuk dimakamkan. Sampai saat ini kami belum menerima informasi selain bahwa jenazah Yusdin tiba di Luwu," jelas Samsir.
Sebelum akhirnya gugur dalam bertugas, Serda Yusdin dikenal sebagai sosok yang termasuk aktif dalam media sosial salah satunya Facebook.
Baca Juga : Pimpinan KKB Papua Lekagak Telenggen Nyatakan Siap Perang Lawan TNI, Tapi Tetap Minta Bantuan PBB
Dilansir Gridhot.ID dari akun Facebook pribadi Serda Yusdin (SeTan MerAh Asia), tak disangka status Facebooknya disertai foto sang kekasih pada 4 Maret 2019 adalah postingan terakhirnya.
Sebelumnya pada tanggal 20 Februari 2019, Serda Yusdin juga sempat mengunggah foto sang kekasih yang diketahui bernama Atik Candrawaty disertai status romantisnya.
"Menantilah dengan sabar walaupun tanpa kabar Atik Candrawaty," tulisnya dengan emotikon hati.
Baca Juga : Perkuat Arsenal Tempur, TNI AD Segera Kedatangan Helikopter CH-47 Chinook dari Boeing Amerika Serikat
Tak disangka status romantisnya itu bagaikan kata pamitan Serda Yusdin pada kekasihnya.
Pihak keluarga pun berduka atas kepergian Serda Yusdin, terlebih sang kekasih pun juga merasakan duka yang mendalam.
Melalui akun Facebook pribadinya, Atik juga membagikan potret bersama kekasihnya.
"Bobo yang tenang sayang, bahuku selalu menopangmu," tulis Atik menyertai foto unggahannya.
Nampak dalam foto Serda Yusdin tengah tertidur di bahu wanita berhijab tersebut.
Menurut Atik, Serda Yusdin sempat berpamitan dirinya akan pergi bertugas selama 10 hari ke depan.
Namun tak disangka rupanya takdir berkata lain, Sedra Yusdin gugur dalam bertugas saat terjadi kontak senjata dengan anggota KKB.
Baca Juga : Cara Mengetahui Pangkat Anggota TNI Berdasarkan Mobil Dinasnya
"Yang saya tau ko bilang tugas kau pergi cuma 10 hari, Atik sayang sekali Yusdin dan Yusdin tau itu," tulis Atik. (*)