Jakarta Jadi Kota dengan Polusi Terburuk di Asia Tenggara!

Minggu, 10 Maret 2019 | 13:14
Pixabay

Jakarta jadi kota dengan kualitas udara terburuk di Asia Tenggara

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani

Gridhot.ID - Sebagai ibukota Indonesia, Jakarta dikenal sebagai kota yang sangat padat.

Selain itu, Jakarta juga dikenal dengan kemacetan dan polusi udaranya.

Hingga akhirnya di tahun 2018, Jakarta ditetapkan sebagai kota dengan polusi terburuk di Asia Tenggara.

Dilansir dari Kompas.com, ini merupakan hasil dari studi Greenpeace dan IQAirVisual yang merilis hasil studinya pada Selasa (5/3/2019) kemarin.

Baca Juga : Pergi Haji, Pria Muslim Kelewat Tajir Ini Ajak 60.000 Pelayan dan 12.000 Bawahannya Ikut Serta ke Mekah

Hasil studi tersebut diunggah lewat postingan di akun Instagram @greenpeaceid pada Kamis (7/3/2019) lalu.

Dalam studi tersebut, dari hasil ratusan kota yang dimonitor, Jakarta menempati urutan pertama dengan kualitas udara terburuk.

Sementara Hanoi, Vietnam menempati posisi kedua.

Hal ini disampaikan oleh Kepala Greenpeace Indonesia, Leonard Simanjutak pada Kamis (7/3/2019) malam.

Baca Juga : Kisah Pasukan Kostrad Lakukan Serangan Kilat ke Kampung Pareh Malaysia yang Buat SAS Inggris Gelagapan

Tangkap layar Instagram @greenpeaceid
Tangkap layar Instagram @greenpeaceid

Jakarta jadi kota dengan polusi udara terburuk di Asia Tenggara

"Jadi ratusan kota dimonitor kualitas udaranya secara reguler pada tahun 2018.

Jakarta menempati urutan pertama dan Hanoi berada di urutan kedua di Asia Tenggara untuk kualitas udara terburuk" katanya.

Rata-rata harian kualitas udara di Jakarta pada tahun 2018 adalah 45,3 mikrogram per meter kubik udara dengan indikator PM 2.5.

Padahal, Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan pedoman rata-rata harian kualitas udara yang sehat adalah 25 mikrogram per meter kubik.

Baca Juga : Vokalis band Zivilia, Zul Zivilia Diancam Hukuman Mati Karena Narkoba, Sang Istri Akhirnya BIcara...

Itu berarti, rata-rata harian kualitas udara di Jakarta lebih buruk 4,5 kali lipat dari batas aman dan batas sehat yang telah ditetapkan WHO.

Lebih lanjut, Leonard mengatakan bahwa angka tersebut juga mengalami peningkatan dari jumlah di tahun 2017.

Di mana pada tahun 2017, rata-rata harian kualitas udara di Jakarta hanya 29,7 mikrogram per meter kubik udara.

Lalu, apa penyebab meningkatnya polusi udara di Jakarta?

Baca Juga : Jawaban Wijaya Saputra Saat Ingin Liburan Bareng Gisel dan Gempi...

Leonard mengatakan jika meningkatnya polusi udara di Jakarta disebabkan oleh emisi kendaraan bermotor.

Karena kendaraan bermotor di Jakarta memang mengalami peningkatan setiap tahunnya.

Baik itu kendaraan pribadi roda empat ataupun roda dua yang sudah melebihi kapasitas Jakarta untuk menampungnya.

Apalagi, tidak ada pengontrol yang dapat mengawasi pertambahan kendaraan bermotor di Jakarta.

Baca Juga : Ketahuan Selingkuh, Pria Ini Pajang Wajah Pacarnya di Baliho Jumbo Jalanan Semarang : Turunin Itu!

Inilah yang membuat orang-orang bisa dengan mudah mendapatkan akses menggunakan kendaraan pribadi.

(*)

Tag

Editor : Septiyanti Dwi Cahyani

Sumber Kompas.com, Instagram