Laporan Wartawan Gridhot.ID, Septiyanti Dwi Cahyani
Gridhot.ID - Shamima Begum, remaja asal London yang tergabung dalam kelompok ISIS terancam kehilangan kewarganegaraannya.
Tak hanya itu, Shamima Begum sang pengantin ISIS itu kini dikabarkan harus menelan pil pahit kehidupan.
Ya, seperti yang dilansir dari Kompas.com, pengantin ISIS itu harus menerima kenyataan bahwa buah hatinya tewas setelah mengalami kesulitan bernapas.
Baca Juga : Deretan Kecelakaan Pesawat Paling Mengerikan, Ada yang Hilang dan Tak Pernah Ditemukan Bak Ditelan Bumi
Sebelumnya, Shamima Begum sempat dikabarkan meminta belas kasihan pada pemerintah Inggris agar kewarganegaraannya tak dicabut.
Dilansir Kompas.com dari Sky News, Shamima Begum menginginkan agar pihak berwenang Inggris mempertimbangkan kembali keputusan mencabut kewarganegaraannya.
Remaja berusia 19 tahun itu mengatakan bahwa putranya yang baru lahir kini dalam kondisi tak sehat.
Baca Juga : Pulang Awal dari Kompetisi All England, Kevin Sanjaya Justru Terciduk Jalan dengan Seorang Perempuan
Begum juga sempat meminta pihak berwenang Inggris untuk membawa anaknya ke Inggris.
Namun, remaja berusia 19 tahun itu harus menghadapi pencekalan karena kewarganegaraannya dicabut.
Meski demikian, putranya masih tetap berhak menjadi warga Inggris.
Baca Juga : 3 Alasan Siti Aisyah Dibebaskan dari Tuduhan Pembunuhan Kim Jong Nam
Dan kini, harapan itu hanyalah tinggal harapan saja.
Bayi yang baru dilahirkan itu akhirnya meninggal setelah mengalami sesak napas.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Shamima sempat memelas pada pemerintah Inggris agar kewarganegaraannya tak dicabut.
Baca Juga : 7 Cara Mudah Bertahan Hidup Saat Terjadi Kecelakaan Pesawat
Shamima mengatakan ia akan terus berjuang untuk mendapatkan kewarganegaraannya kembali.
Lebih lanjut, Shamima berharap agar pemerintah Inggris memandang kasusnya dengan sedikit belas kasihan.
"Saya berjuang untuk memperoleh kebutuhan saya.
Saya ingin mereka mengevaluasi kembali kasus saya dengan sedikit belas kasihan" ujarnya.
Bahkan, Shamima juga berjanji dia akan berubah jika diizinkan kembali ke Inggris. (*)