Gridhot.ID - Jika ditanya pasukan Persatuan Bangsa-Bangsa (PBB) negara mana yang paling disiplin menjalankan tugas perdamaian Internasional maka jawabannya adalah Kontingen Garuda.
Tak berlebihan jika Kontingen Garuda dari Indonesia di PBB amat dihormati karena seain disiplin mereka juga Humanis ketika menjalankan tugasnya sebagai pasukan penjaga perdamaian.
Bahkan Kontingen Garuda acapkali harus bersinggungan dengan militer negara lain macam Israel demi menjalankan mandat PBB sebagai pasukan perdamaian.
Salah satu pasukan perdamaian Indonesia di PBB yakni The United Nations Interim Force in Lebanon atau UNIFIL.
Baca Juga : Dipoligami Syekh Puji Saat Usia 12 Tahun, Begini Kondisi Rumah Tangga Ulfa Lutfiana
Dikutip dari Kopassus untuk Indonesia dan Tribun Jambi, Selasa (1/1), ada kisah menarik di mana personil UNIFIL Indonesia Battalion (Indobatt) bernama Mayor Yudha Airlangga dari Kopassus harus bersinggungan dengan tentara Zionis Israel.
Mayor Yudha sendiri tergabung dalam Kontingen Garuda XIII-A.
Mayor Yudha ingat betul ketika dirinya mendapat penugasan sebagai tentara PBB di Lebanon.
Suatu saat ada seorang bocah Lebanon ditangkap oleh tentara Zionis Israel.
Baca Juga : Kondisi Terkini Rumah Terduga Teroris di Sibolga, Polisi Temukan Tubuh Istri Abu Hamzah Hancur Berserakan
Bocah berusia 15 tahun itu ditangkap lantaran melempari pagar perbatasan Israel dengan batu.
Bocah itu kemudian disandera oleh militer Israel. Bisa saja nasib malang menghampirinya karena tentara Zionis tega menyakiti siapapun yang dirasa menghalangi kejayaan negaranya.
Mengetahui hal tersebut, maka Mayor Yudha dan rekan-rekannya mencoba membebaskan bcah tersebut.
Namun dengan cara diplomasi lantaran mereka adalah pasukan perdamaian PBB.
Singkat cerita, tim dari Kontingen Garuda mendatangi pos militer Israel dan berbicara persuasif dengan mereka.
Baca Juga : 3 Alasan Inilah yang Buat Negara Arab Takut Berperang dengan Israel
Personil Kontingen Garuda mencoba meyakinkan tentara Israel bahwa pelaku hanya bocah dibawah umur.
Mayor Yudha mengatakan agar masalah ini tak diperpanjang dan lepaskan saja bocah itu.
Namun permintaan pasukan Indonesia tak digubris oleh tentara Israel.
Butuh negosiasi berjam-jam meyakinkan para tentara Zionis keras kepala itu.
Akhirnya setelah 4 jam berbicara, pasukan Israel setuju melepaskan bocah malang tersebut.
Padahal saat negosiasi, tentara Israel selalu siaga dan menodongkan senapannya kepada pasukan Garuda padahal mereka tahu jelas-jelas jika yang mereka hadapi adalah pasukan perdamaian dengan mandat PBB.
Namun Mayor Yudha dan personil pasukan Garuda tak gentar sekalipun karena niat baik mereka membebaskan bocah yang disandera.
"Kita kembangkan sisi kemanusiaannya, sehingga mereka akhirnya berhasil membebaskan anak itu," kata Mayor Yudha.(*)