Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Di era digital ini, perkembangan teknologi berjalan sangat pesat mengiringi perkembangan media online.
Media online dan sosial media seakan memberikan banyak alternatif baru bagi seseorang untuk semakin eksis.
Salah satunya adalah Youtube.
Dari anak - anak sampai orang dewasa sangat terbuka untuk mengakses media online satu ini.
Pertumbuhan anak masa kini pun ditemani dengan berbagai saluran Youtube yang berkembang.
Para orang tua kemudian beramai - ramai memposting video sang buah hati mereka seolah untuk mengeksiskan anaknya dalam situs ini.
Baca Juga : Terpanggang dalam Kebakaran, Anak Anjing ini Ditemukan Berhasil Selamat
Salah satunya saluran Youtube Fantastic Adventures, yang videonya bahkan bisa ditonton hingga 250 juta kali.
Saluran tersebut telah memukau banyak keluarga karena mengisahkan kegiatan 7 anak adopsi dengan berbagai topik menyenangkan dan efek visual yang menarik.
Namun ternyata di balik video yang diunggah, kehidupan anak - anak tersebut memiliki cerita yang berbanding terbalik.
Belakangan ini saluran Youtube Fantastic Adventures mendapatkan kompalin dari seorang perempuan yang melaporkan kekerasan pada anak - anak di balik video - video unggahannya.
Dilansir Gridhot.ID dari akun Twitter @InsideEdition (22/3/2019), dikabarkan pemeriksaan kesejahteraan AS pada pekan lalu menemukan telah terjadi kekerasan pada anak-anak di saluran Fantastic Adventures.
Kasus ini terungkap pada 13 Maret 2019 ketika seorang perempuan mendatangi kantor polisi dan melaporkan bahwa adik-adiknya telah disiksa.
Ketika pihak kepolisian mendatangi lokasi rumah di Maricopa, Arizona, ditemukan seorang anak di dalam lemari dengan memakai popok tanpa baju.
Polisi mengatakan, anak-anak tersebut tampak pucat, kurus, dan kantong mata mereka besar.
Salah satu anak mengatakan kepada petugas bahwa mereka telah disemprot dengan merica beberapa kali sebagai hukuman oleh ibu mereka.
Sementara yang lain mengalami kekerasan fisik.
"Saya bisa dipukul dengan gantungan baju atau ikat pinggang, atau sikat, atau disemprot merica dari ujung rambut sampai ujung kaki," kata anak itu.
Baca Juga : Gunakan Spermanya Sendiri, Dokter Kesuburan Ini 'Hamili' Pasien-pasiennya Sampai Lahirkan 30 Anak
Dalam temuan polisi, anak itu juga menjelaskan ibu mereka, Machelle Hobson, terkadang tidak memberikan makanan dan air bahkan selama berhari-hari.
Selain disemprot merica, mereka juga dipaksa mandi es dan dikunci dalam lemari.
Pihak berwenang menambahkan, tindakan kekerasan semacam itu diterapkan apabila anak-anak lupa dengan dialog atau tidak mengikuti arahan.
Dilansir Gridhot.ID dari ABC News, Rabu (27/3/2019), Hobson kini harus mempertanggungjawabkan perbuatannya.
Ibu berusia 48 tahun itu kini didakwa dengan 30 tuduhan dugaan kekerasan.
Kantor Kejaksaan Wilayah Pinal, Arizona, menyebutkan, tuduhan tersebut termasuk penculikan, penyiksaan, dan kejahatan yang berbahaya untuk anak-anak.
Hobson juga dituding telah melakukan penculikan lima dari 7 anak angkatnya.
Baca Juga : Janin Bertahan Hidup di Kandungan Tanpa Air Ketuban, Sang Ibu Malah Menyebut Anaknya Itu Bayi Setan
Dua dari anak yang diadopsinya diketahui masih berusia tiga tahun.
Sejak kasus ini muncul, YouTube telah menghapus saluran Fantastic Adventures yang dioperasikan Hobson.
Polisi juga mengungkapkan, perempuan yang melaporkan kasus penyiksaan ini adalah putri kandung Hobson.(*)