Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Kasus pembunuhan calon pendeta di Ogan Komering Ilir (OKI) tengah menjadi sorotan publik.
Kurang dari48 jam tim gabungan Polda Sumatera Selatan serta Polres Ogan Komering Ilir (OKI) berhasil menguak misteri kasus pembunuhan yang dialami Melindawati Zidemi (24).
Terungkapnya identitas pelaku setelah petugas sebelumnya memeriksa lima saksi termasuk Nita Pernawan (9) yang berhasil selamat dari insiden pembunuhan tersebut.
Baca Juga : Hendak Menikah Juni Mendatang, ini Sosok Tunangan Calon Pendeta yang Dibunuh
Dari keterangan saksi, muncul dugaan jika pelaku berinisial H dan N.
Setelah adanya upaya pemeriksaan lebih lanjut dengan mengumpulkan barang bukti beserta hasil otopsi, polisi berhasil membekuk dua orang terduga pelaku.
Kapolres Ogan Komering Ilir AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, keduanya ditangkap di kawasan Kecamatan Air Sugihan, Kabupaten OKI, Rabu (27/3/2019), dan saat ini masih dilakukan pemeriksaan oleh penyidik.
Baca Juga : Dua Pelaku Tega Perkosa Hingga Bunuh Calon Pendeta di OKI, Diduga Urusan Asmara
Kepastian itu sempat dibantah oleh keduanya.
Keduanya menyangkal jika telah menghilangkan nyawa Melindawati Zidemi.
Namun, ada saksi lain yang rupanya melihat H dan N berada di lokasi kejadian saat nyawa Melindawati Zidemi dihabisi.
Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Supriadi mengatakan, kedua pelaku merupakan buruh yang bekerja di perkebunan sawit dan sama-sama berada di Kabupaten Ogan Komering Ilir (OKI).
Baca Juga : Sempat Tak Mengaku, 2 Pria Diduga Pembunuh Calon Pendeta Melinda Zidemi Akhirnya Ditangkap
"Iya berkat tim dilapangan dan masyarakat pelaku sudah ditangkap. Inisialnya N dan H. Iya benar (buruh perkebunan sawit),"kata Supriadi saat dikonfirmasi melalui telepon, Kamis (28/3/2019).
Dari hasil pemeriksaan, diketahui identitas pelaku bernama Nang dan Hendri.
Pengakuan pelaku sempat terekam video dan dibagikan oleh akun @palembang_bedasau melalui akun media sosial Instagram pada Kamis (28/3/2019).
Baca Juga : 6 Fakta Sosok Melinda Zidem, Calon Pendeta yang Ditemukan Tewas Secara Tragis Sebelum Langsungkan Pernikahan
Dalam video tersebut tampak seorang pelaku digotong dari dalam ambulans dengan keadaan kaki pincang dibalut perban yang penuh darah dan satu pelaku menggunakan kursi roda.
Saat dimintai keterangan, salah seorang pelaku bernama Nang awalnya mengaku tak kenal.
Setelah didesak, akhirnya ia mengaku sebagai tetangga korban dan sudah kenal selama setengah bulan.
"Sudah setengah bulan," katanya.
Baca Juga : Dapati Bercak Sperma di Jasad Calon Pendeta Melindawati, Polisi Mulai Temukan Titik Terang Jejak Pelaku
Nang juga mengaku melakukan perbuatannya karena mencintai Melindawati Zidemi.
Ketika keduannya akan memperkosa korban, Melindawati sempat menyatakan bahwa dirinya sedang haid.
Tak percaya dengan pernyataan korban, akhirnya kedua pelaku mengikat Melindawati untuk memastikannya.
Baca Juga : Dikira Tewas Oleh Pelaku, Satu Murid Calon Pendeta di OKI Berhasil Lolos dari Maut
Saat itu korban meronta untuk melawan hingga sempat membuka penutup kepala Hendri yang ternyata juga dikenali oleh Melindawati.
"Ini ketahuan Pak (menunjuk temannya). Ketahuan sama dia penutup mukanya terlepas," akunya.
Kedua pelaku kemudian membunuh korban karena tidak ingin dilaporkan ke polisi.
Dilansir dari Kompas.com Kamis (28/3/2019), Kapolres Ogan Komering Ilir (OKI) AKBP Doni Eka Saputra mengatakan, dari hasil pemeriksaan dua pelaku tega membunuh korban karena menaruh kebencian kepada Melindawati Zidemi.
Baca Juga : Kronologi Pembunuhan Pendeta Melindawati Zidemi, Pelaku Diduga Perkosa Korban Sebelum Dicekik Sampai Mati
"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban), tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," kata Doni.
Namun, kebencian yang dimaksud belum bisa dibeberkan pihak kepolisian kepada publik.
"Dugaannya dari info awal ada kebencian (kepada korban) tapi kebenciannya apa belum tahu. Pelakunya dua pria," tambah Doni.
Baca Juga : Sebuah Video Perlihatkan Pendeta Hidupkan Orang Mati, Pengelola Pemakaman Berang
Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabid Humas) Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi mengungkap, ada dugaan motif asmara saat pelaku menghabisi nyawa korban.
"Mereka sama-sama satu wilayah (Kabupten OKI). Diduga ada motif asmara," kata Kabid Humas Polda Sumatera Selatan Kombes Pol Supriadi saat dikonfirmasi, Kamis (28/3/2019).
Namun, Supriadi belum bisa memberikan keterangan jelas motif asmara yang dimaksud karena masih dalam tahap pengembangan.(*)