Find Us On Social Media :

Kehidupan Suku Togutil di Halmahera, Tak Mengenal Budaya dan Agama Serta Berpakaian Dedaunan

Suku Togutil

Untuk bertahan hidup, kebutuhan makanan mereka masih berharap hasil dari alam.

Beberapa waktu lalu video mengenai suku Togutil diperbincangkan di linimasa facebook.

Dalam video tersebut perlihatkan sekelompok manusia tanpa pakaian dan berambut gondrong mendekat ke permukiman warga.

Mereka berdiri di bukit yang rindang sembari berteriak dengan suara keras, namun bahasanya tak dimengerti.

"Masih ada ternyata orang yang tinggal di hutan dan bahasanya mirip tarzan," tulis akun Kamaruddin Hidayat.

Suara mereka terus bergema seakan meminta pertolongan kepada warga.

Warga yang melihat aksi tersebut berinisiatif memberikan sebagian bahan pangan. Termasuk peralatan untuk memasak dan pakaian.

"Padahal mereka sebenarnya baik. Sifat mereka itu, kalau melihat warga, lari. Begitu pun sebaliknya, kalau warga melihat suku Togutil, lari juga," kata Rahman Saha, salah satu pembina Togutil, Kamis (8/2/2018).

"Kalau melihat warga di hutan, mereka akan ikuti dari belakang dengan harapan ada jejak sisa makanan. Ada juga yang mendatangi kamp-kamp perusahaan. Mereka di sana akan berkomunikasi baik-baik dengan menggunakan bahasa Tobelo untuk minta makanan maupun pakaian," kata Rahman. (*)