Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Kasus pembunuhan pria yang terjadi pada 2 Maret 2019 lalu di Jembatan Gadang, Kota Malang, Jawa Timur akhirnya terungkap.
Sebanyak tujuh orang pelaku yang diduga melakukan pengeroyokan terhadap duda bernama Sutoyo (34) telah diamankan pihak kepolisian.
Pihak kepolisian pun sudah konfirmasi terkait nama-nama dari tujuh pelaku pembunuhan tersebut.
Melansir dari Suryamalang.com, Kasat Reskrim Polres Malang Kota, AKP Komang Yogi Arya Wiguna, Rabu (3/4/2019) membenarkan anggotanya menangkap para pelaku yang berjumlah tujuh orang.
"Ya, anggota kami telah menangkap tujuh orang pelaku yang menyebabkan satu orang meninggal dunia di Gadang," ucapnya.
Ketujuh orang terduga pelaku itu bernama IBS (17) dan AW alias Tyas (21) yang merupakanwarga Jalan Tutut, Kelurahan Arjowinangun, Kota Malang.
Baca Juga : Alasan YouTuber Korea Selatan, Ujung Oppa Menjadi Mualaf karena Salawat yang Dinyanyikan Nissa Sabyan
Sementara DR (18) warga Dusun Bunder, Kelurahan Ampeldento, Karangploso, Kabupaten Malang.
Tersangka lain, ADY (24) warga Jalan Mayjen Sungkono Gang VI Malang.
SW (21) warga Jalan Kyai Parseh Jaya Kota Malang, KA (16) warga Jalan Teluk Grajakan Barat Kota Malang dan BWP (15) warga Jalan S Supriadi Kota Malang.
Komang pun menjelaskan jika sebelum pembunuhan itu terjadi, Sutoyo sempat mengantar dua orang perempuan.
"Pada saat itu, korban sempat mengantarkan dua orang perempuan ke Pasar Gadang setelah pulang dari tempat hiburan malam," ujar AKP Komang.
Diketahui, satu di antara perempuan itu merupakan sepupu korban yang bernama Bella.
Namun setelah sampai di Pasar Gadang, tiba-tiba korban dikeroyok dan ditusuk di bagian perut.
Korban kemudian lari dan terjatuh di Jembatan Gadang dan ditemukan meninggal pada dini hari.
Seperti yang diberitakan sebelumnya, Sutoyo tewas setelah ditusuk dan dikeroyok oleh sejumlah warga.
Dari hasil otopsi, Tim Inafis Polres Malang Kota menemukan beberapa luka tusuk di bagian dada dan pinggang korban.
"Jadi korban dipukuli, ditusuk dan diseret sebelum meninggal dunia," tambah Komang.
Baca Juga : Karena Berkeliaran di Kandang Babi Tanpa Sandal, Kaki Seorang Bocah Kemasukan Tungau Busuk
Sementara di bagian kepala korban mengalami memar dan terdapat luka di bibir korban.
Barang bukti yang diamankan pihak kepolisian berupa Honda Beat N 4039 AAB, sandal yang dipakai pelaku dan handphone.
"Pembunuhan ini mengarah ke motif dendam. Jadi di antara perempuan ini ada yang sengaja mengajak korban ke pelaku pembunuhan," ucap Komang.
Baca Juga : Bagaikan Pesawat Pribadi, Seorang Pria Jadi Penumpang Tunggal Boeing 737 Tujuan Italia
Sementara itu, menurut kesaksian Sriyana kakak kandung korban, adiknya memang sering pergi ke Kota Malang.
Sriyana hanya mengetahui jika adiknya itu bekerja di Kota Malang karena diajak oleh temannya.
"Adik saya saat di rumah (Gondanglegi) bekerja membuat batu bata. Tapi sudah sebulan lebih ini tidak bekerja. Saya tahunya sudah kerja di Kota Malang," ucap Sriyana saat dijumpai Surayamalang.com di kamar mayat RSSA Malang.
Kini Sriyana hanya bisa menangisi kepergian adiknya.
Korban merupakan duda dan meninggalkan seorang anak berusia lima tahun.
"Dulu adik saya sudah menikah, tapi cerai. Kadang anaknya juga diasuh oleh ibu saya," tandasnya.
Sebelumnya, dikutip GridHot.IDdari unggahan akun YouTube Sigit Nurwanto, dalam sebuah video amatir yang diunggah 3 April 2019, jasad Suyono ditemukan di jembatan Gadang, Kota Malang.
Aksi keji sudah direncanakan para pelaku sebelumnya. Diawali dengan menjemput korban, dan membawanya ke lokasi kejadian.
(*)