Gridhot.ID - Mencari jodoh alias pendamping hidup itu gampang-gampang susah.
Ada yang dimudahkan jodohnya ada pula yang ditunda.
Namun tetap syukuri saja bagi kalian yang sudah menemukan jodoh dan menikah karena banyak jomblo-jomblowati di luar sana nelangsa.
Mengutip Emirates 247 via Intisari Online, Minggu (7/4/2019) sepasang pengantin di Aljazair baru saja menikah belakangan ini.
Baca Juga : Kisah Sada Abe, Wanita yang Bangga Berprofesi Sebagai Pelacur Sampai Potong Alat Kelamin Kekasih Gelapnya
Namun baru dua hari menikah mempelai pria menguggat istrinya sendiri senilai Rp273 juta.
Gugatan dilayangkan karena sang pengantin pria merasa dirinya telah ditipu.
Awal mulanya usai resepsi pernikahan, kedua pengantin tentu bermalam pertama.
Namun usai bermalam pertama dan bangun keesokan harinya, pengantin pria malah ketakutan.
Baca Juga : Karena Ledakkan Wanita Hamil, Kapal Selam Malaysia Pernah Mendapat 'Kutukan' Ngadat Tak Mau Menyelam
Pengantin pria malah sesumbar yang sedang tidur bersamanya adalah pencuri.
"Ia ketakutan karena ia pikir wanita tersebut adalah seorang pencuri," ujar seorang sumber.
Ketakutan dan gugatan pengantin pria ini ada alasannya.
Rupanya ia merasa ditipu oleh make up istrinya.
Istrinya yang pandai bermake up mampu memoles wajahnya yang kurang rupawan menjadi cantik.
Namun saat sesudah malam pertama dan sang istri mencuci make up pagi harinya, terlihatlah wajah asli wanita tersebut tak sesuai ekspetasi pengantin pria.
"Dia mengatakan dia tampak sangat cantik dan menarik sebelum pernikahan mereka, tetapi ketika ia bangun di pagi hari dan menemukan bahwa ia telah mencuci make-up wajahnya."
Pengantin pria amat terkejut melihat hal itu yang ia nilai sebagai penipuan.
"Pengantin pria mengatakan kepada hakim bahwa ia tidak bisa mengenali istrinya setelah dia mencuci make-up dari wajahnya."
"Dia mengatakan dia ditipu oleh wanita yang selalu mengisi wajahnya dengan make-up sebelum pernikahan mereka."
Belum ada keterangan dari kelanjutan kejadian ini.
Namun yang pasti gugatan pria itu sudah masuk ke pengadilan untuk diproses. (*)