Find Us On Social Media :

Tak bisa Terurai, Seorang Mahasiswa Temukan Bungkus Mi Instan yang Selama 19 Tahun Terombang-ambing di Laut

Foto bungkus mi instan berumur 19 tahun viral di media sosial setelah ditemukan oleh mahasiswa yang sedang lakukan penelitian di pantai

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Belakangan ini kampanye pengurangan penggunaan plastik sedang gencar - gencarnya disuarakan.

Hal ini dilakukan karena melihat dampak penggunaan plastik menyebabkan menumpuknya sampah plastik yang tak bisa teruraikan.

Dampak tersebut sangat besar pengaruhnya bagi kehidupan makhluk hidup dan lingkungan.

Baca Juga : Kisah Seorang Wanita Melahirkan Bayi di Atas Pohon Saat Topan dan Banjir Menenggelamkan Rumahnya

Baru - baru ini Greenpeace, sebuah organisasi peduli lingkungan bekerja sama dengan aktivis pemerhati lingkungan merilis sebuah video yang memperlihatkan banyaknya sampah plastik yang mengapung di laut.

Hal serupa disaksikan langsung oleh seorang mahasiswa semester delapan Program Studi Ilmu Kelautan, Universitas Brawijaya (UB) bernama Fianisa Tiara Pradani.

Dilansir Gridhot.ID dari akun Twitter @selfeeani (7/4/2019), Ia menemukan sebuah sampah plastik berupa bungkus mi instan yang sudah berusia 19 tahun di Pantai Sendang Biru Malang, Jawa Timur.

Baca Juga : Bukan Olahraga Sepele, Kisah di Balik Ajang Balapan Merpati Di China yang Telan Dana Miliyaran Rupiah

Ia mendokumentasikan sampah plastik bungkus mi instan tersebut dan memostingnya dalam akun Twitter pribadinya.

Foto sampah plastik bungkus mi instan bertuliskan "Dirgahayu 55 Tahun Indonesiaku" pun menjadi viral di media sosial.

Beberapa jam kemudian, postingan itu menuai banyak perhatian warganet.

Sampai saat berita ini ditulis, sudah diretweets oleh 65.685 dan dikomentari 66.000 pengguna Twitter.

Baca Juga : Pengakuan di Balik Sosok 'Crazy Rich' Sesungguhnya : Kami Tidak Senang Pamer

Bahkan, Menteri Perikanan dan Kelautan Susi Pudjiastuti juga merespons dengan me-retweet melalui akun twitter @susipudjiastuti.

Fia mengatakan, sampah itu ditemukan di sela mengambil sampel air dan sedimentasi di Sendang Biru bersama teman-temannya.

"Menemukannya itu, sudah selesai ambil sampel air, nunggu surut. Ada sampah banyak, ya sudahlah, sekalian bersihin sampah," kata mahasiswa angkatan 2015 itu melalui sambungan telepon kepada Kompas.com, Minggu (7/4/2019) malam.

Baca Juga : Tanpa Rasa Jijik Sedikitpun, Kelima SIswi SMP Ini Bersihkan Semua Sampah di MRT

"Masak saya penelitian tidak bersihin sampah juga. Pikir saya seperti itu. Ambil-ambillah sampah plastiknya," lanjutnya kemudian.

Menurut Fia, sampel itu untuk penelitian skripsi yang menganalisa makro dan mikro plastik.

"Tadi pengambilan sampel yang ketiga. Maret saya sudah ke sana, Februari bahkan sudah survei," katanya.

Meski begitu, Fia menilai bahwa kondisi sampah di Pantai Sendang Biru tidak sebanyak di pantai-pantai lainnya.

Baca Juga : Sukses Usaha 'Sang Pisang', Kini Kaesang Pangarep Kembangkan Bisnis Kuliner 'Ternak Kopi'

Sementara itu, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Malang, Made Arya Wedhantara belum bisa dimintai keterangan terkait dengan sampah plastik bungkus mi instan itu.

"Itu sebenarnya Dinas Lingkungan Hidup. Nanti saya telepon lagi. Saya masih ada acara," katanya.

Plt Bupati Malang, M Sanusi juga belum merespons ketika dihubungi untuk diminta keterangan soal sampah yang masih banyak ditemukan di pantai.

Baca Juga : Ajaib, Seekor Kucing Bernama Poppy Keluar dalam Keadaan Hidup Setelah Tergiling Mesin Cuci

Sebelum kejadian ini sebenarnya sudah banyak ditemukan sampah plastik yang bertahun tahun menumpuk di pinggiran pantai dan hal itu belum mendapat perhatian yang cukup dari pemerintah.(*)