Sambangi Audrey, Kak Seto Soroti Banyaknya Kunjungan yang Berpotensi Persulit Penyembuhan Psikisnya

Kamis, 11 April 2019 | 20:30
Kolase foto Instagram & TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI

Kak Seto meminta jangan ada oknum yang memanfaatkan peristiwa Audrey ini untuk kepentingan pribadi

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) yang diketuai oleh Kak Seto rupanya memberikan atensi tinggi terhadap kasus pengeroyokan terhadapkorban, Audrey.

Diwartakan oleh Tribun Pontianak pada Kamis (11/4/2019), Kak Seto menjelaskan maksud kedatangan rombongan LPAI ke Pontianak mencoba mengumpulkan berbagai informasi dari berbagai pihak terhadap kasus yang ada.

"Kami sudah pergi ke kepolisian dan ke rumah sakit berbicara dengan dokter yang menangani. Kami juga akan bertemu orangtua serta akan bertemu para pelaku dan lainnya untuk mengumpulkan informasi," ujar Kak Seto saat diwawancarai, Kamis (11/4/2019).

Baca Juga : Bingung, Keluarga Audrey Akan Ajukan Visum Ulang dengan Gandeng 7 Pengacara

Ia mengajak semua pihak berpikir jernih dan mohon jangan sampai berita ini liar kemana-mana.

Termasuklah harapan kepada para netizen untuk meredam semuanya.

Dampak dari ini semua ini justru membuat korban semakin menderita, karena tekanan paling dahsyat oleh korban adalah beban psikologis.

Baca Juga : Komentari Kasus Hukum Audrey, Hotman Paris Tantang Wartawan Beberkan Siapa Pejabat yang Diduga Beking di Belakang Pelaku

"Akibat merebaknya berita kemana dan akhirnya korban di-shot sangat terkenal, tetapi kondisi psikologis belum siap menghadapi ini semua. Apakah itu berupa pujian atau mungkin ungkapan makian dan sebagainya," tambah Kak Seto.

Lanjut disampaikannya, apa yang terjadi saat ini di mana banyak yang mengunjungi korban malah berbahaya untuk perkembangan kejiwaan korban.

Lembaga Perlindungan Anak Indonesia memohon dengan sangat kepada semua pihak dan menjunjung tinggi hak anak dan kedepankan kepentingan hak anak.

Maka dari itu, Kak Seto meminta janganlah ada oknum yang memanfaatkan insiden ini menjadi suatu hal yang kemudian menjadikan korban semakin menderita dan terlanggar hak-haknya dalam tumbuh kembang.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI

Kak Seto saat mengunjungi Audrey di Rumah Sakit

Baca Juga : Usulkan Hukuman Bagi Pelaku Pengeroyok Audrey, Ketua Komnas Perlindungan Anak: Minta Maaf dengan Cium Kaki Korban

Terkait dengan hasil visum yang berbeda dengan keterangan korban, Kak Seto memohon semua netizen harus bijak menerima hasil yang sudah disampaikan lembaga resmi.

LPAI memberikan apresiasi pada pihak rumah sakit maupun pihak kepolisian yang tetap mencoba mengusut kasus ini secara profesional dan objektif.

Penanganan kasus harus mengacu pada UU yang ada, yaitu UU Sistem Peradilan Pidana Anak.

Baca Juga : Geram dengan Aksi Keji 12 Siswi SMA di Pontianak yang Keroyok Audrey, Deddy Corbuzier Sebut Pelakunya 'Sampah'

"Dalam konteks ini serahkan pada pihak kepolisian, bahwa perbuatan pelaku tidak dibenarkan dan harus mendapatkan sanksi,"ujarnya.

Tetapi, sanksi yang diberikan adalah sanksi yang mendidik atau edukatif, sehingga pelaku tak mengulangi perbuatannya lagi serta memberikan pendidikan kepada masyarakat luas agar tak terjadi kasus serupa.

Seiring dengan kunjungan yang bertubi-tubi dari para pejabat, artis maupun Youtuber, Kak Seto menilai akan mempersulit penyembuhan psikis korban.

Bahkan dapat menghambat kinerja dari psikolog dan yang menerapi.

Baca Juga : Geram dengan Kasus Pengeroyokan Audrey, Hotman Paris: Minta Nomor HP Keluarga Korban!

"Memang saat ini dikunjungi dia merasa senang dan bahagia tapi kedepannya akan memberikan dampak buruk. Kami mohon setiap orang yang masuk, tidak ada handphone yang masuk dan korban sementara harus dijauhan dari handphone sehingga tidak terpapar berita yang viral karena bisa saja berita yang ada menyudutkannya," saran Kak Seto.

Ia memohon semua berita viral diredam jangan dijadikan untuk hal-hal yang tidak ada kepentingannya.

"Apa yang dilakukan para artis dimohon dengan sangat agat tidak menyebarkan foto korban di mana-mana. Sebab kasus ini sebentar lagi mungkin saja selesai dan suatu saat korban berjalan di berbagai tempat. Maka korban tidak akan siap dengan kondisi ini," pungkasnya.

Baca Juga : Alasan Polisi Kenapa Ada Anggotanya di Video Boomerang yang Dibuat 3 Siswi SMA Pengeroyok Audrey

Mengutip dari Kompas.com, Liliek selaku ibu korban mengungkap kondisi psikologis anaknya masih terganggu.

"Dia masih depresi dan trauma," ucapnya.

Liliek menjelaskan, selama perawatan, anaknya juga mengalami susah tidur.

Jika pun tidur, anaknya itu sering terbangun dan kadang-kadang berteriak.

Baca Juga : Komentari Kasus Pengeroyokan Audrey, Hotman Paris: Kenapa 12 Orang Itu Bisa Bebas Begitu Saja

"Kata dokter psiakter, korban mengalami tingkat stres yang sudah menjadi trauma. Lebih lagi usianya yang masih muda," ucapnya. (*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Kompas.com, Tribun Pontianak