Sosok Audrey di Mata Para Pelaku #JusticeForAudrey, Diduga Suka Ikut Campur Urusan Keluarga Pelaku

Jumat, 12 April 2019 | 15:35

Audrey di Rumah Sakit Pro Media, Pontianak

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Nama Audrey, siswi SMP berumur 14 tahun yang menjadi korban kasus dugaan pemukulan bergilir masih gencar menjadi pembicaraan publik.

Melalui #JusticeForAudrey, suara publik untuk keadilan dan penuntutan kasus penganiayaan Audrey disuarakan.

Walaupun para terduga pelaku sudah berhasil diamankan dan memberikan permintaan maafnya pada korban dalam konfrensi pers, namun dibalik kasusnya masih banyak menyimpan misteri.

Baca Juga : Bercucuran Air Mata, Pelaku #JusticeForAudrey Minta Maaf Sekaligus Ajukan Pembelaan Atas Pencemaran Nama Baiknya

Salah satunya adalah rekam jejak Audrey yang sebelumnya terlihat punya kedekatan dengan kakak kelasnya yang akhirnya menjadi terduga pelaku penganiayaan dirinya.

Sejumlah foto digital menunjukkan sejumlah foto kebersamaan Audrey dan kakak -kakak tingkatnya terlihat kompak.

Lantas, bagaimana kisah pertemanan yang akhirnya berujung perkelahian itu berawal?

Baca Juga : Seorang Pria Tewas Mengenaskan Setelah Disengat Ratusan Lebah di Tubuhnya

Dilansir Gridhot.ID dari Hai.grid.id, salah satu pelaku akhrinya menjelaskan awal mula pertemanan Audrey dengan para pelaku melalui preskon pada Kamis (11/4/2019) di kantor kepolisisan Pontianak.

“Sebelumnya memang saya dengan Audrey adalah teman satu kumpulan, teman main sama-sama," jelas pelaku.

Pelaku yang terlibat antara lain, tiga pelaku utama dan 4 lainnya sebagai pelaku pembantu.

Masing-masing telah menyatakan kesaksiannya kepada pihak berwajib di depan sejumlah wartawan saat preskon berlangsung.

Baca Juga : Terdiskriminasi Gegara Bulunya Merah, Seekor Monyet Stress Ditinggal Kawanannya

Kolase TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Kolase TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Para terduga pelaku penganiayaan Audrey

Setelah ditelisik, lingkar pertemanan Audrey dan para pelaku berawal melalui sosok yang disebut sebagai kakak sepupu Audrey.

Pertemanan mereka sudah terjalin beberapa tahun sejak mereka masih di sekolah menengah pertama dan perkenalan itu dimulai dari teman pelaku.

"Awalnya saya mempunyai teman dan teman saya itu kenal kakak sepupu Audrey, dan sampai saya dikenalkannya ke Audrey," terang pelaku.

Baca Juga : Minta Balikan, Seorang Wanita Nekat Datang ke Nikahan Mantan Pacarnya Lengkap dengan Gaun Pengantin

Setelah beberapa lama saling mengenal, ada persinggungan antara Audrey dengan pelaku sehingga berujung pada kejadian di Akhir Maret 2019 lalu.

"Karena emang Audrey emang punya masalah pada teman saya, iya cuma saya yang kenal Audrey, tetapi dia kenal teman saya bernama C," ungkap pelaku di hadapan media.

Dalam keterangannya, pelaku juga menjelaskan bahwa pertemanan mereka dengan sesama pelaku lain tidak ada dalam kelompok atau geng.-gengan

"Nggak sama sekali saya punya geng, dan kita memang sudah kenal sejak SMP," tegasnya.

Baca Juga : Tepat Hari ini, Dunia Akui Jatuhnya Pemerintahan Irak ke Tangan AS 16 Tahun Lalu

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/DESTRIADI YUNAS JUMASANI

Kepada Wartawan, Pelaku Pengeroyokan Audrey Akui Berkumpul untuk Masak Seblak, Bukan Rencakan Pemukulan

Hanya saja, Audrey kadang ikut campur urusan yang seharusnya bukan masuk ke dalam urusannya.

Sebelumnya dari pernyataan dari kepolisian serta sejumlah temuan yang didapat dianggap menjadi kejanggalan tersendiri dalam kasus Audrey ini.

Sejumlah temuan yang dianggap ganjil ini kemudian diposting oleh seorang pengguna Instagram yang kemudian dibagikan oleh akun Instagram @audreyjugabersalah lewat Instagram Story.

Baca Juga : Seorang Pemburu Blak - Blakan Merasa Bangga Telah Bantai Ribuan Ekor Gajah Afrika

Selain itu juga temuan mengenai Audrey yang ternyata memiliki dua akun Facebook, dimana salah satunya sudah dihapus.

Dalam akun tersebut dikabarkan Audrey sering mengungkapkan kata -kata kasar dan vulgar.

Postingan tersebut juga menyertakan hasil visum kepolisian terhadap Audrey yang tak ditemukan luka-luka serius pada tubuh Audrey.

Termasuk klaim sebelumnya mengenai alat vital Audrey sengaja dirusak, ternyata tak tampak luka robrk dan memear.

Baca Juga : Dilarang Ibunya Main Game PUBG , Seorang Remaja 16 Tahun Nekat Gantung Diri di Kamar Menggunakan Handuk

Instagram/audreyjugabersalah
Instagram/audreyjugabersalah

Temuan yang dianggap menjadi kejanggalan dalam kasus Audrey

Meski terduga pelaku bersalah, namun temuan ini membuat sebagian masyarakat menganggap bahwa Audrey juga bersalah terkait kasus ini.

Kasus ini telah ditangani oleh pihak kepolisian Pontianak dengan mendatangkan para pelaku dan saksi-saksi untuk memberikan keterengan masing-masing.

Pasalnya, selama ini pemberitaan yang tersebar, sumbernya hanya dari satu sisi dan lebih banyak mengedepankan asumsi.

Baca Juga : Kisah Dewa Judi Asal Medan, Bawa Pulang Rp 28 Miliar dari Amerika Lewat Permainan Poker Profesional

Instagram/audreyjugabersalah
Instagram/audreyjugabersalah

Temuan yang dianggap menjadi kejanggalan dalam kasus Audrey

Untuk itu, pengakuan terbaru beberapa pelaku dugaan pemukulan bergilir ini terus mengutarakan jawaban mereka agar teka-teki informasi lebih dimengerti lagi.

Pertama soal “alasan pemukulan” Audrey. Dari penuturan salah satu pelaku, menjelaskan bahwa masalah yang dialami olehnya bukan masalah asmara seperti yang banyak diberitakan.

"Di sini masalah saya dengan Audrey menyangkut masalah almarhum bapak saya,” terang pelaku dari Tribun Timur, Jumat (12/4/2019).

Dijelaskan oleh pelaku juga, Audrey diduga pernah mencampuri urusan pribadi keluarganya.

Baca Juga : Gegara Dimasuki Tisu Oleh Perawat, Selaput Dara Bayi yang Baru Lahir Rusak

"Terus di sini yang membuat saya sakit hati dengan Audrey adalah dia mengikutcampurkan urusan pribadi saya ini," katanya.

"Terus saya merasa terancam di DM (Instagram), di WA dan segala yang terkait dengan saya, saya diancam," ungkap pelaku di balik masker yang menutup wajahnya itu.

Berdasarkan penuturannya pula, pelaku mengaku tidak akan melakukan pengeroyokan jika Audrey tidak bertindak seperti yang tadi diceritakan.

Baca Juga : Tak bisa Terurai, Seorang Mahasiswa Temukan Bungkus Mi Instan yang Selama 19 Tahun Terombang-ambing di Laut

"Di sini saya juga meyakini kalau Audrey tidak membuat omongan seperti ini atau mencampuri urusan saya, saya tidak akan pernah melakukan hal ini," jelasnya.

"Saya juga kesal dengan perilaku saya, sampai saya juga tidak bisa mengendalikan emosi saya," tambahnya lagi.

Setelah menjelaskan awal kronologi permasalahannya dengan Audrey, pelaku lain yang namanya juga dirahasikan ini menegaskan bahwa masalah yang menyebabkan pengeroyokan bukan karena cowok kakak sepupu atau omongan mantan seperti yang sebelumnya diberitakan banyak media.

"Saya juga (ada) masalah saya dengan Audrey, tapi juga bukan masalah cowok," tegas pelajar SMA bertudung tersebut.

Baca Juga : Kisah Seorang Wanita Melahirkan Bayi di Atas Pohon Saat Topan dan Banjir Menenggelamkan Rumahnya

Bukan Masalah Asmara, Tapi Omongan Kasar Audrey adalah Pemicu Kasus Pemukulan Bergilir Terjadi

Dikatakan oleh pelaku, dirinya sudah sejak lama menyimpan rasa sakit hati terhadap Audrey.

"Emang ini masalahnya udah lama tetapi saya memang sakit hatinya masih terasa, sampai almarhum (Ayah) masih ada pun juga bapak saya juga pernah bilang 'sudah diamkan saja'," cerita pelaku getir.

"Tapi sebagai anak ya pasti ya di mana pun namanya orang tua pasti tetap menjaga, tapi sebagai anak (saya) juga sakit hati terhadap omongan Audrey ini," tambahnya.

Baca Juga : Bukan Olahraga Sepele, Kisah di Balik Ajang Balapan Merpati Di China yang Telan Dana Miliyaran Rupiah

Pelaku yang masih di bawah umur tersebut juga mengungkapkan bahwa awal rasa sakit hatinya terjadi karena omongan kasar Audrey.

"Yang saya ingat, dia ikut mencampuri urusan utang piutang kami, mamak saya dibilang memang suka pinjam uang," terangnya.

Dari pengakuan para pelaku pemukulan bergilir itu, ditemukan juga adanya bukti-bukti digital bahwa status Audrey di media sosial kerap melontarkan omongan kasar.

Namun bagaimana pun kejadian ini, posisi Audrey adalah korban daripada pemukulan kakak-kakak kelasnya yang kebetulan masih remaja.

Baca Juga : Pengakuan di Balik Sosok 'Crazy Rich' Sesungguhnya : Kami Tidak Senang Pamer

Soal mana yang harus diadili lebih dulu, apakah Audrey yang dibully dengan fisik atau para pelaku yang dibully secara verbal, kasus ini tetap akan ditangani melalui hukum dan pihak berwajib. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Instagram, Tribun Timur, Hai Online