Find Us On Social Media :

Budidaya Lalat Desa Sokawera, Datangkan Rejeki untuk Sekolah Anak - Anak dan Bayar BPJS

Budi Daya hewan lalat

Dia mengatakan 1 gram telur dijual dengan harga Rp 10.000.

Uang hasil penjualan 50 persen untuk warga, 20 persen disisihkan untuk beasiswa sekolah dan 30 persen lainnya untuk pendamping.

Aksin (40), warga setempat yang membudidayakan lalat tentara hitam mengatakan, baru satu bulan melakukan budi daya dengan kandang berukuran 150 cm x 60 cm.

Baca Juga : Bawakan Materi Standup Komedi Soal Serangan Jantung, Selang 10 Menit Komika Tersebut Meninggal di Panggung

Ia mengaku baru dua kali memanen telur lalat. “Saya baru dua kali memanen telurnya, masing-masing 1 gram.

"Selain dapat menghasilkan uang tambahan, ini sangat membantu untuk mengurai sampah organik. Maggotnya juga dapat diolah menjadi pakan ternak ikan dan ayam, di sini banyak sekali yang ternak ikan,” tutur dia.

Sementara itu, pendamping Kampung Lalat Sarbusmi, Akbar mengatakan, dari hasil penelitian para ilmuwan terdapat lebih dari 800 jenis lalat.

Baca Juga : Orang Tua Taruh Pistol Sembarangan, Balita 4 Tahun Ini Menggunakannya untuk Tembak Kepala Sang Kakak

Dari berbagai jenis lalat itu, sebagian besar mengandung patogen, kecuali lalat tentara hitam.