Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Sebuah video bullying yang menimpa seorang pelajar Sekolah Dasar (SD) kembali tersebar di media sosial.
Video bullying tersebut diunggah oleh dari akun Twitter @ismissqueen pada Selasa (16/4/2019).
Dalam video tersebut terekam sejumlah siswi berjilbab sedang mem-bully seorang siswi berambut pendek, yang diketahui bernama Nabila.
Nabila mendapatkan bully-an dari teman-temannya lantaran sepatunya sudah jelek dan rusak.
Sembari mengejeknya dengan berbahasa sunda, beberapa murid berjilbab teman Nabila mengatakan bahwa sepatu rusak itu bisa diganti.
"Bisa diganti ku kita oge gampang, kalo aya nu rusak iuran, (Bisa di ganti sama kita juga gampang, kalo ada yang rusak bisa iuran)," ujar seorang murid yang memakai seragam pramuka.
Baca Juga : Kisah Inspiratif Seorang Penyapu Jalan Di China, Rela Jadi Pahlawan Bagi Anak-anak Miskin
"Tapi tong make duit bapak-bapak sia, make duit sorangan, (Tapi jangan pake duit bapak kamu, pake duitmu sendiri)," jawab Nabila.
"Sok sok atuh. Uang kamu juga itu dr mama ayah kamu, (Duit kamu juga itu dari mama dan ayah kamu-red)," ujar murid berjilbab yang lain.
"Enggak," kata Nabila sambil menangis.
"Yaiyah atuh kamu dapat uang dari mana," timpal yang lain.
Lalu, Nabila mengatakan bahwa sepatu yang rusak itu ia beli dengan hasil jeripayahnya sendiri.
Ia biasa mengumpulkan barang rongsokan untuk dijual dan hasilnya digunakan untuk memenuhi kebutuhannya termasuk sepatu rusak itu.
Diwartakan oleh Tribun Jabar pada Rabu (17/4/2019), Nabila sejak bayi sudah ditinggal oleh ibu bapaknya.
Baca Juga : Viral Video Pengemudi Toyota Fortuner, Siram dan Injak Mobil Pengendara Lain di Tengah Jalan Tol
Kedua orangtuanya berpisah dan kini Nabila tinggal bersama Kakek Cece (70) dan Nenek Ira (70) di di Kampung Cibodas, RT 3/7, Desa Pangauban, Kecamatan Batujajar, Bandung Barat.
Menurut penuturan Nenek Ira, ibu Nabila saat ini berada di Kalimantan dan bapaknya tak tahu di mana. Keduanya tak pernah datang ke Batujajar untuk sekadar melihat orangtua dan anaknya.
Sehari-hari, Nabila bersekolah di SDN 1 Cibodas Pangauban, kelas 6.
Sepulang sekolah, Nabila sering mencari barang rongsokan selama 2 jam. Kemudian dilanjutkan kembali pada sore harinya.
"Suka mencari barang rongsok keliling kampung atau kadang sekitaran rumah dan setiap Sabtu saya jual. Biasanya kalau mencari barang rongsok itu suka dapat dua karung besar. Kalau dijual bisa dapat uang Rp 25 ribu sampai Rp 30 ribu hari Sabtu," kata Nabila di rumahnya, Selasa (16/4/2019).
Nabila mengaku kesal pada teman-temannya yang mem-bully. Dia mengatakan teman-temannya sering sekali mengejek kakeknya itu.
"Iya kan Abah itu sakit dan sakitnya susah kencing sampai harus pakai selang. Mereka suka mengejek Abah. Jadi, saat itu saya sempat memuncak kekesalan ditambah mereka mengerjai sepatu saya," kata dia.
Nabila mengaku tidak marah kepada mereka yang mem-bully. Bahkan, Nabila sempat mengatakan teman-temannya sudah datang ke rumah dan meminta maaf padanya.
"Sudah teman-teman ke sini dan minta maaf. Saya maafkan dan gak marahan lagi kok," ujarnya dengan raut wajah riang.
Nenek dan kakek Nabila memang dalam kondisi kekurangan.
Bahkan, keduanya sakit-sakitan. Neneknya sakit jantung dan kakeknya sakit pada saluran kencing sejak 6 bulan lalu.
Kebutuhan hidup mereka sehari-hari, termasuk untuk makan, dari hasil jerih payah Nabila yang menjual barang rongsok yang dicarinya.
Selain itu, keluarga Nabila sama sekali tak mendapatkan bantuan sosial dari pemerintah, baik PKH, BPNT, KIP, KIS, BPJS, dan lainnya.
(*)