Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega
Gridhot.ID - Bukan rahasia lagi jika buaya merupakan hewan reptil yang ganas dan berbahaya.
Sering kali terjadi banyak kasus di Indonesia, yang mana manusia menjadi korban keganasan buaya.
Tak bisa dipungkiri jika penyebabnyalantaran manusia lalai ketika berada di wilayah habitat buaya.
Baru-baru ini terjadi kembali kasus seekor buaya yang dilaporkan menerkam manusia.
Dilansir Gridhot.ID dari Serambinews.com, penjala ikan bernama Daim (55), warga Desa Peunaron Baru, Kecamatan Peunaron, Aceh Timur, Minggu (21/4/2019) pukul 19.35 WIB diterkam buaya.
Kapolsek Peunaron, Kabupaten Aceh Timur, AKP Ahmad Yani mengatakan peristiwa itu terjadi secara tiba-tiba saat Daim sedang menjala ikan di pinggiran Sungai Peunaron, Aceh Timur.
Baca Juga : Ditagih Janji Potong Leher oleh Partai Gerindra, La Nyalla: Enak Saja!
"Saat menjala ikan pada Minggu pukul 19.35 WIB, tiba-tiba Pak Daim diserang oleh buaya."
"Korban mengalami patah pada tangan kanan, luka robek di kakinya," jelas Kapolsek Peunaron, AKP Ahmad Yani, Senin (22/4/2019).
Akibat kejadian tersebut,Daim mengalami patah tulang di tangan kanan.
Baca Juga : Kecewa Salah Pilih Partai, Pria Ini Nekat Potong Jari Tangannya Sendiri
Sementara kaki kanan dan kaki kiri Daim sobek terkena terkaman buaya.
Pasalnya, alur sungai tempatDaim menjala ikantersebuttersambung ke sungai Seunaron yang diketahui banyak terdapat buaya.
“Sungai itu memang diketahui ada buayanya. Kasus ini bukan yang pertama, sebelumnya juga pernah ada warga yang diterkam buaya."
"Namun, warga juga dilematis, karena sungai itu salah satu sumber penghasilan mencari ikan,” kata Ahmad, saat dihubungi Kompas.com Senin (22/4/2019).
Setelah menerima laporan warga,pihak kepolisian langsung membawa korban ke Puskesmas Peunaron.
Daim pun dibantu oleh tukang urut untuk penanganan tangan kanannya yang patah.
Baca Juga : Secuil Kisah Bobby Kertanegara, si Kucing Kesayangan Prabowo yang Punya 52 Ribu Follower di Instagram
AKP Ahmad Yani pun menghimbau agar warga untuk selalu berhati-hati saat berada di SungaiPeunaron.
“Kami imbau untuk sementara warga jangan dulu ke sungai. Selain itu, jika beraktivitas di bibir sungai harap selalu waspada,” ucapnya.
Kasus ini rupanya telah diteruskan ke Badan Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Provinsi Aceh untuk menangani konflik hewan dan manusia.
"BKSDA kami kasih tahu juga," pungkas Kapolsek.
(*)