Rela Makan Mie dan Tak Beli Baju Selama 30 Tahun, Tukang Sampah Ini Justru Pilih Sumbangkan Uangnya untuk Anak Miskin

Selasa, 23 April 2019 | 20:55
Oddity Central

Zhao bekerja dengan sepedanya membawa sampah.

Gridhot.ID - Dalam kehidupan sering kali kita menilai seseorang hanya dari tampilan luarnya saja.

Tak bisa dipungkiri jika orang yang berprofesi kantoran dengan jabatan bergengsi sering di eluh-eluhkan.

Sementara, pekerjaan selain itu sering dianggap remeh bahkan hanya dipandang sebelah mata.

Baca Juga : Tulis Surat Terbuka Buat Kapolri Karena Sering Dipalak Polisi di Tol, Sopir Truk: Walau Surat dan Dokumen Lengkap Selalu Tidak Bisa Melawan

Tukang sampah sendiri merupakan satu dari sekian banyak profesi yang dipandang sebelah mata.

Namun siapa sangka, tukang sampahberusia 58 tahun di Tiongkok ini justru dipuji sebagai pahlawan, karena tindakannya tanpa pamrih.

MenurutOddity Centralpada Senin (15/4/2019), petugas kebersihan ini telah menyumbangkan uang lebih dari 180.000 yuan atau sekitar Rp 376 juta pada puluhan anak miskin.

Baca Juga : Tak Dianggap oleh Kedua Orang Tuanya Sendiri, Mahasiswa Ini Menangis Pilu Karena Hanya Didampingi Dosennya Saat Wisuda

Pria yang diketahui bernama Zhao ini adalah tukang pembersih jalanan di Shenyang, Provinsi Liaoning timur laut Tiongkok.

Dikatakan dia memiliki gaya hidup yang sangat hemat, sehingga uangnya dialokasikan untuk mambantu orang yang lebih membutuhkan.

Sebagian besar, Zhao hanya makan mie rebus biasa, dan belum membeli pakaian baru selama 30 tahun.

Baca Juga : Sempat Gagal di Pemilu 2014 Hingga Berniat Jual Ginjal Lantaran Terlilit Hutang, Caleg Asal Pekalongan Ini Justru Lolos di Pemilu 2019

Kemudian dia juga keluarganya juga tinggal di sebuah rumah sederhana.

Menurut laporan, Zhao sebenarnya hanya memiliki penghasilan sebanyak 2.000 yuan atau sekitar Rp 4 juta per bulan.

Jika, dia mengalokasikan uang yang dimilikinya untuk kebutuhannya, mungkin Zhao bisa hidup lebih enak.

Baca Juga : Resmi Persunting Janda Kaya Raya Jennifer Jill, Ajun Perwira Tandatangani Perjanjian Pranikah

Namun sayang, Zhao tahu tentang kemiskinan, jadi dia memilih mendedikasikan uangnya untuk anak-anak miskin selama 3 dekade terakhir, sementara dia juga harus mengurus keluaragnya.

Oddity Central
Oddity Central

Tukang sampah Zhao ketika sedang bekerja.

Kebaikan Zhao tumbuh sejak kecil, ketika itu ayahnya meninggal saat dia masih sangat muda. Sedangkan ibunya menderita penyakit mental.

Alhasil, dia hanya bisa hidup mengandalkan kebaikan orang lain, dan sebagain besar masa kecilnya hidup dalam ketidakberdayaan karena kemiskinan.

Baca Juga : Gegara Presiden dan Perdana Menterinya Saling Ejek, Laporan Intelijen Serangan Teror Bom Sri Lanka Hanya Dianggap Bualan

Namun, ia juga mengingat kebaikan dari penduduk desa yang selalu menolongnya, dan memberi makan keluarganya.

Karena hal itulah, dia berjanji untuk menyumbangkan sebagian besar dari gajinya yang sederhana untuk melakukan kebajikan.

Zhao tinggal di rumah peninggalam orang tuanya bersama keluargannya. Tetapi dia menjualnya dan kini dia tinggal di rumah sewaan.

Baca Juga : Indonesia Disebut Sebagai Negara Terumit di Dunia dalam Melaksanakan Pemilu 2019

Karena tindakannya ini, istri Zhao sampai marah dan bertanya mengapa dia terus memberikan uang pada orang lain, sedangkan mereka hidup dalam kesengsaraan.

Kemudian, Zhao membawa istrinya ke sebuah desa di pegunungan untuk melihat anak-anak yang diberi sumbangan olehnya.

"Saya dulu seperti anak-anak ini, saya tidak punya cukup makanan dan saya merasa tidak berdaya," kata Zhao.

Baca Juga : 2 Kompi Brimob Polda Maluku Bakal Diterjunkan ke Ibukota, Ada Apa Gerangan?

"Aku hanya ingin membantu mereka mengubah nasib mereka," tambahnya.

Kepentingan Zhao merawat anak-anak ini ternyata sangat besar, dia juga telah menerima sertifikat karena sumbangannya.

Oddity Central
Oddity Central

Zhao mendapatkan banyak sertifikat karena banyak menyumbang.

Menurut OMG Taiwan, dia telah menyumbangkan lebih dari 180.000 yuan atau sekitar Rp300 ribu meski hidup dalam keterbatasan.

Baca Juga : 54 Petugas KPPS Meninggal Dunia Karena Kelelahan, Komisioner KPU Sebut Masih Ada Kemungkinan Jumlahnya Bertambah

Uniknya, Zhao tidak pernah meminta imbalan apapun dari usahanya, pada Desember lalu ia menderita penyumbatan usus besar dan perlu dirawat di rumah sakit.

Namun, istrinya sedang pergi jauh karena itu, hanya anak-anaknya saja yang menjaganya.

Zhao kini hampir 60 tahun hidup dalam pekerjaannya yang sulit dan berdampak pada tubuhnya yang mulai melemah.

Meski demikian, dia menolak menyerah karena satu-satunya cara dia ingin membantu anak-anak adalah mengingat kesulitan masa kecilnya.

Artikel ini telah tayang di Intisari Online dengan judul : "Meski Hanya Tukang Sampah, Pria Ini Telah Sumbangkan Lebih dari Rp300 Juta Demi Bantu Anak-anak Miskin."

(*)

Tag

Editor : Dewi Lusmawati

Sumber Intisari