Kemudian, kakinya yang mulai mengecil juga dirantai dan dikaitkan pada sebatang kayu di bangunan bekas kandang sapi.
Bangunan tanpa dinding ini sebagian besar gentengnya telah bolong-bolong. Sehingga saat hujan turun, Sriah juga basah kehujanan.
Keluarga Sriah terpaksa merantai perempuan penderita gangguan jiwa ini karena khawatir mengamuk dan membahayakan anggota keluarga dan tetangganya.
Menurut Mbok Suparmi (65), ibunda Sriah, pihak keluarga terpaksa merantai kedua tangan dan kakinya supaya tidak mengamuk.
Sriah sebenarnya termasuk penderita jiwa yang telah masuk data base Dinas Kesehatan.
Sehingga Sriah mendapatkan bantuan obat-obatan penenang yang diberikan petugas Puskesmas.
Baca Juga : Kalahkan Donald Trump dan Vladimir Putin, Jokowi Raih Predikat Pemimpin Paling Populer di Dunia
Kendati demikian, menurut pengakuan ibunya, obat penenang yang diberikan pihak Puskesmas tidak pernah dikonsumsi oleh Sriah.