Find Us On Social Media :

Fantastis, Kekayaan Pemimpin Tertinggi Iran Diperkirakan Setara dengan Separuh Utang Luar Negeri Indonesia

Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Pemimpin tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei disebut memiliki kekayaan yang fantastis.

Dilansir GridHot.ID dari Arab News, klaim itu disampaikan oleh kantor kedutaan besar AS di Baghdad, di tengah ketegangan antara kedua negara yang terus meningkat, Kamis (25/4/2019).

Kedutaan besar AS juga menyatakan bahwa korupsi telah merajalela di semua rezim Iran.

Baca Juga : Punya Nama 'Menang Prabowo', KTP Pria Ini Viral di Media Sosial

Bahkan, kekayaan Ayatollah Ali Khamenei selaku pemimpin tertinggi di Negara Iran diperkirakan mencapai 200 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 2.800 triliun.

Kendati demikian, menurut kedutaan besar AS, masih banyak warga Iran yang hidup dalam jerat kemiskinan.

"Korupsi telah merajalela di semua bagian dari rezim Iran, mulai dari pimpinan teratas," tulis postingan di halaman resmi kedutaan.

Baca Juga : Bocorkan Spoiler Film Avengers: Endgame, Pria Ini Dihajar Penonton di Luar Bioskop Hingga Babak Belur

"Kekayaan pemimpin tertinggi saat ini saja diperkirakan mencapai 200 miliar dolar AS,"

"Sementara itu, banyak warga Iran yang menderita dalam kemiskinan karena kondisi ekonomi Iran yang mengerikan setelah 40 tahun pemerintahan oleh para mullah," lanjut tulisan tersebut.

Laporan kedutaan besar AS yang menyerang Iran ini bukan kali pertama terjadi. Bulan Februari lalu, saat peringatan 40 tahun revolusi Islam di Iran, kedubes AS untuk Irak juga menyerukan pergantian rezim di Iran.

 

Menariknya di sini, total kekayaan yang dimiliki oleh pemimpin Iran tersebut rupanya setara dengan separuh Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia.

Baca Juga : Tak Habis Pikir Dituduh Lakukan Kong Kalikong di Pemilu 2019, Komisioner KPU: Mikir Gitu Kalau yang Mau Bilang Curang

Mengutip laman bi.go.id, posisi ULN Indonesia pada akhir Januari 2019 tercatat 383,3 miliar dolar AS, atau sekitar Rp 5.500 triliun.

Utang tersebut terdiri atas utang pemerintah dan bank sentral sebesar 190,2 miliar dolar AS (Rp 2.600 triliun), serta utang swasta termasuk BUMN sebesar 193,1 miliar dolar AS (Rp 2.700 triliun).

Posisi ULN tersebut meningkat 5,5 miliar dolar AS dibandingkan dengan posisi pada akhir periode sebelumnya.

Baca Juga : Tak Hanya Manusia, Asisten Pribadi Sebut Prabowo Bisa Bicara dengan Berbagai Hewan, Termasuk Nyamuk dan Semut

Peningkatan tersebut dikarenakan neto transaksi penarikan ULN dan pengaruh penguatan nilai tukar rupiah terhadap dolar AS sehingga utang dalam rupiah yang dimiliki oleh investor asing tercatat lebih tinggi dalam denominasi dolar AS.

Kendati demikian, secara tahunan, ULN Indonesia Januari 2019 tumbuh 7,2% (yoy), relatif stabil dibandingkan dengan pertumbuhan periode sebelumnya.

Pertumbuhan ULN yang relatif stabil tersebut sejalan dengan peningkatan pertumbuhan ULN pemerintah di tengah perlambatan pertumbuhan ULN swasta. (*)