Merasa Sangat Menderita Usai Lakukan Sunat, Mahasiswa 23 Tahun Nekat Akhiri Hidupnya

Sabtu, 27 April 2019 | 17:25
Tangkapan Layar Tribun Video

Seorang mahasiswa asal Inggris nekat bunuh diri seusai menjalani prosedur sunat dan merasa dirinya mengalami disfungsi pada alat kelaminnya

Laporan reporter Gridhhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Seorang remaja asal Inggris nekat mengakhiri hidupnya setelah di sunat.

Remaja bernama Alex Hardy (23) ini merupakan mahasiswa asal Cheshire, Inggris yang sedang menempuh kuliahnya di Kanada.

Dirinya merasa kecewa dengan prosedur sunat yang ia jalani sehingga memutuskan untuk bunuh diri.

Baca Juga : Niatnya Obati Wasir, Obeng Sepanjang 20 Cm Justru Nyangkut dalam Dubur Tukang Kayu Selama Dua Hari

Dilansir Gridhot.ID dari BBC, Alex sempat mengirim surat wasiat kepada sang ibu, Lesle Robert sebelum akhirnya dirinya bunuh diri.

Dalam surat wasiatnya, Alex menuliskan bahwa ia memiliki gangguan pada alat kelaminnya.

Sebelumnya, Alex merasa memiliki masalah pada alat kelaminnya.

Baca Juga : Viral Video Sepasang Remaja Berbuat Mesum di Ruang IGD Rumah Sakit, Diduga Direkam Secara Candid

Lalu ia memutuskan untuk pergi ke dokter untuk periksa keluhannya tersebut.

Hasil dari pemeriksaan dokter, Alex mengalami Phimosis yaitu semakin mengetatnya kulup pada penis.

Hal tersebut sebenarnya normal bagi anak laki-laki karena memang memiliki efek dengan bertambahnya usia.

Pada saat itu, dokter spesialis urologi yang menangani Alex menyarankan untuk menjalani prosedur sunat.

Tangkapan Layar Tribun Video
Tangkapan Layar Tribun Video

Alex hardy

Baca Juga : Dijuluki Hewan Peliharaan Dajjal, Penemuan Binatang Aneh Raksasa Hebohkan Warga Kalimantan Utara

Akhirnya Alex pun mengikuti saran dokter spesialis yang memeriksa keluhannya.

Alexpun kemudian menjalani prosedur sunat demi kesehatanya.

Tangkapan Layar Tribun Video
Tangkapan Layar Tribun Video

Alex Hardy dan Ibunya Lesley

Namun seusai di sunat, Alex justru tidak mendapatkan rasa nyaman pada alat kelaminnya.

Baca Juga : Kembali Terjadi, Penemuan Mayat Tanpa Kepala dalam Ember Hebohkan Warga Tangerang

Ia malah merasakan sakit yang luar biasa pada alat kelaminnya.

Alex menuliskan kalau dirinya mengalami disfungsi ereksi, sensasi terbakar dan gatal dari bekas luka operasi sunatnya.

Tak tahan dengan deritanya, Alex pun memutuskan untuk mengakhiri hidupnya karena merasa telah mengalami disfungsi pada alat kelaminnya.

"Seksualitas saya telah hancur berkeping-keping," tulis Alex salam surat wasiatnya pada sang ibu.

Baca Juga : Dokter Kanibal, Potong-potong Tubuh Pacarnya Usai Tahu Kalau Sang Kekasih Ternyata Transgender

Tangkapan Layar Tribun Video
Tangkapan Layar Tribun Video

Alex Hardy dan Ibunya Lesley

Mengetahui kabar dari pihak kepolisian bahwa sang anak tewas bunuh diri, Lesley pun tak mampu menahan kesedihannya dan memutuskan untuk mencari tahu penyebabnya.

Ia pun memeriksa riwayat dokter urologi yang menangani anaknya, dan ternyata memiliki riwayat yang buruk.

Dirinya juga mendapat penjelasan dari Konsultan dokter bedah urologi, Trevor Dorkin yang mengatakan bahwa sunat bisa berujung fatal jika dilakukan tak sesuai prosedur.

Tangkapan Layar Tribun Video
Tangkapan Layar Tribun Video

Dokter Trevor Dorkin dan Lesley ibu Alex

Baca Juga : Terkuak! Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Sri Lanka, Keduanya Kakak Beradik Anak Orang Tajir

Sunat yang dilakukan asal-asalan tak sesuai prosedur akan berujung pada kerusakan pada alat kelamin.

Ia menjelaskan bahwa sebenarnya sunat aman bagi laki-laki namun harus dilakukan sesuai prosedur.

Sebelum melakukan sunat, dokter harusnya memberitahu konsekuensi operasi tersebut, terlebih lagi jika mereka sudah remaja maupun dewasa.

Setelah memahami penjelasan tersebut, Lesley pun tak bisa menyamaratakan akibat yang berbahaya sesudah sunat.

Baca Juga : Teror Bom Sri Lanka, Bentuk Balas Dendam Ekstrimis NJT Atas Peristiwa Penembakan di Selandia Baru

Lesley pun memahami dan mengatakan bahwa tak semua prosedur sunat itu berbahaya.

Ia mengatakan bahwa sunat itu aman, jika ditangani dengan benar dan sang pasien tahu segala resiko yang akan terjadi.(*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber BBC