Find Us On Social Media :

AK-230 dan AK-725, Duo Meriam Reaksi Cepat KRI Tjiptadi 381 yang Jika Menyalak Bisa Menenggelamkan Kapal Vietnam

KRI Tjiptadi 381, dilengkapi dengan duo meriam mematikan di geladaknya

Gridhot.ID - Insiden ditabraknya KRI Tjiptadi 381 oleh kapal Vietnam Fisheries Resource Surveillance di perairan Natuna pada Sabtu, 27 April 2019, mengakibatkan tensi hubungan diplomatik kedua negara meninggi.

Bahkan netizen Indonesia mulai 'menyerang' Vietnam di dunia maya yang dinilai arogan dalam kejadian itu.

Pun sebaliknya, netizen Vietnam menyerukan anti-Indonesia sebagai respon atas kejadian ini.

Banyak warga Indonesia bertanya-tanya kenapa KRI Tjiptadi tidak menembak ketika kapal Vietnam itu menabraknya?

Baca Juga : Insiden Teluk Tonkin, Saat Vietnam Kena Batunya Gegara Serang Kapal Perang Negara Lain

Hal ini lantaran jika KRI 381 menembak duluan sama saja pernyataan perang.

Namun jika tindakan kapal Vietnam sudah diperingati namun tetap 'ngeyel' maka tindakan tegas bisa diambil.

Jika dilihat dari spesifikasi kapal yang saling berseteru, jelas KRI Tjiptadi bisa dengan mudah menggebuk kapal Vietnam tersebut.

Secara, KRI Tjiptadi merupakan kapal kombatan murni yang dilengkapi dengan Sensor, Weapon and Command (Sewaco) untuk meladeni peperangan aspek laut.

Baca Juga : KN Tanjung Datu, Kapal Patroli dengan Julukan Monster Lautan Milik Indonesia Coast Guard

Sedangkan kapal Vietnam Fisheries Resource Surveillance hanyalah kapal patroli laut biasa yang paling banter dilengkapi senjata kaliber 7.62mm.

Seandainya dan jika diperintahkan, maka KRI Tjiptadi sangat mudah menenggelamkan kapal Vietnam tersebut dengan sekali sapu.

Hal ini lantaran adanya meriam/canon reaksi cepat AK-725 dan AK-230 di buritan dan haluan KRI Tjiptadi.

Mengutip dari rusarmy.com, AK-725 ialah canon reaksi cepat kaliber 57 mm buatan Uni Soviet sejak tahun 1963, tak berselang lama AK-230 dengan kaliber 30 mm menyusul diproduksi.

AK-725 memiliki jangkauan tembakan sampai 13 km dengan Rate of Fire 100 proyektil permenit.

Baca Juga : Putar Balik Fakta Video Insiden Kapal Pemerintah Vietnam VS TNI AL, Netizen Vietnam Gaungkan Anti Indonesia

Sedangkan AK-230 sendiri ialah meriam Close In Weapon System (CIWS) dimana dapat memuntahkan peluru sebanyak 1.000 kali permenit dengan jarak tembak 1.805 meter.

Kedua meriam reaksi cepat ini mempunyai laras ganda.

Lebih hebatnya lagi kedua meriam sudah dibekali dengan Muff Cob yang berguna untuk mengendalikan akurasi tembakan agar lebih presisi walau target yang dibidik bergerak.

TNI AL sendiri sejatinya memiliki meriam AK-725 dan AK-230 masing-masing 16 pucuk.

Bayangkan saja jika duo meriam ini menyalak ke kapal Vietnam yang menabrak KRI Tjiptadi, 1.100 proyektil dalam semenit dipastikan merobek-robek lambung kapal lawan.

Jadi mudah saja bagi KRI Tjiptadi (kalau diperintahkan) menenggelamkan kapal Vietnam tersebut.

Meski begitu, Indonesia tetap mengedepankan penyelesaian masalah diplomatik apa pun dengan damai tanpa perlu saling bunuh di medan perang. (Seto Aji/Gridhot.ID)