Netizen jangan Salah Kaprah, May Day Alias Hari Buruh Beda Arti dengan Mayday

Rabu, 01 Mei 2019 | 16:17
Tribun Makassar

Beda arti May Day dan Mayday

Gridhot.ID - May Day atau Hari Buruh selalu diperingati setiap tanggal 1 Mei.

Biasanya May Day akan diisi dengan aksi unjuk rasa menuntut kelayakan hidup para buruh.

May Day awalnya ada ketika peristiwa unjuk rasa sebanyak 400.000 buruh di Chicago, Amerika Serikat pada 1 Mei 1886 menuntut pengurangan jam kerja.

Namun pada 4 Mei, polisi Amerika melakukan tindakan brutal dengan menembaki para demonstran hingga mengakibatkan ratusan orang tewas dan pemimpinnya dihukum mati.

Baca Juga : Rekam Jejak Kontroversial Bupati Talaud Sri Wahyumi Manalip, Berseteru dengan Mendagri Sampai Minggat Selama 11 Hari

Nah, para buruh yang meninggal pada peristiwa itu dijuluki Martir.

Mengutip Intisari online, Rabu (1/5/2019) peristiwa itu dijuluki The Haymarket Marty yang lantas pada 1889 Working Men's Association menggelar sidang di Paris, Prancis pada 1889, ditetapkan sebagai Hari Buruh Sedunia yang diperingati tiap tanggal 1 Mei.

Namun netizen jangan salah kaprah karena ada istilah yang sama namun beda arti dari kata Mayday.

Jika May Day adalah hari buruh maka Mayday ialah sandi yang acapkali ada di dunia penerbangan.

Baca Juga : Permohonannya Dicuekin Pemerintah, Pria 45 Tahun Ini Putuskan Bangun Sendiri Jalan Desanya

Asal usul kata mayday itu berasal dari bahasa Prancis, ma’der yang artinya 'tolong aku'.

Pengunaan Mayday untuk sandi bahaya di dunia penerbangan ditetapkan pada International Radiotelegraph Convention of Washington, AS pada tahun 1927.

Pilot biasanya akan mengatakan mayday sebanyak 3 kali berturut-turut saat pesawat sedang berada dalam bahaya.

Science ABC
Science ABC

Ilustrasi Mayday

Baca Juga : Video Detik-detik Kematiannya di Atas Catwalk Jadi Viral, Berikut 4 Fakta Sosok Model Brasil Tales Soares

Cara membedakan kedua kalimat ini cukup sederhana.

Yakni hanya masalah spasi saja, May Day untuk hari buruh.

Sedangkan Mayday ialah sandi tanda pesawat dalam bahaya. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber intisari