Gridhot.ID - Memang miris sebenarnya nasib Kekaisaran Jepang.
Pada Perang Dunia II ketika Jepang kalah, kekaisaran merengek-rengek kepada Amerika Serikat supaya monarki tidak dibubarkan dan Hirohito tidak diadili karena kejahatan perangnya.
Amerika setuju, asalkan semua kekuasaan kekaisaran baik politik dan lainnya dilucuti sehingga mereka hanya sebagai simbol pemersatu Jepang yang tak punya pengaruh apa-apa di negerinya sekarang.
Jepang memulai era baru yang diberi nama Reiwa dengan resminya Naruhito sebagai kaisar baru, menggantikan ayahnya, Akihito, yang berusia lanjut.
Baca Juga : Irfan Sbaztian Tak Mengakui Pernah Tidur Bareng, Elly Sugigi : Jijik? Irfan Pernah Tidur Dua Kali Ama Gue!
Kaisar Naruhito menikah dengan Owada Masako pada 9 Juni 1993.
Keduanya dikaruniai seorang putri bernama Aiko yang lahir pada 1 Desember 2001.
Meski memiliki keturunan, Putri Aiko tidak bisa meneruskan takhta sang ayah, sebab Jepang menganut prinsip di mana kaisar haruslah seorang pria.
Diwartakan ABC, Rabu (1/5/2019), dengan turunnya Akihito, kini ada 16 anggota keluarga kekaisaran yang melakukan tugas resmi.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 di antaranya merupakan perempuan. Sementara itu, takhta selanjutnya akan diberikan kepada adiknya, Pangeran Fumihito, yang berusia 53 tahun.
Setelah itu, Fumihito bakal mewariskan singgasana kekaisaran kepada putranya, Pangeran Hisahito.
Bocah usia 12 tahun tersebut kini menjadi sorotan setelah dua bilah pisau ditemukan pada meja sekolahnya pada pada pekan lalu.
Keamanan pun ditingkatkan dan pelakunya telah ditangkap.
Baca Juga : Mending Indonesia Berani Saling Tabrak, Kalau Kapal Maritim Malaysia Malah Lenyap Saat Kejar Nelayan Vietnam
Daily Mail mencatat, Hisahito merupakan satu-satunya cucu laki-laki Akihito yang suatu saat akan menduduki takhta Jepang.
Dia lahir di Tokyo pada 6 September 2006 dan merupakan anak terakhir dari Pangeran Fumihito dan istrinya, Kawashima Kiko.
Hisahito memiliki dua kakak, Putri Mako dan Putri Kako yang tidak akan menjadi penerus takhta karena mereka adalah perempuan.
Sang pangeran cilik baru saja memasuki sekolah menengah pertama di Ochanomizu Junior High School di Tokyo pada 8 April lalu.
Dia pernah mengambil bagian dalam kegiatan seperti mencari tanaman obat dan pohon, serta melakukan penelitian di Tokyo.
"Kami hidup di tengah-tengah alam," begitu pesa tulisan tangan Pangeran Hisahito dalam sebuah esai, seperti dikutip dari Japan Times.
Menurut Badan Rumah Tangga Kekaisaran, sang pangerang bertanggung jawa untuk merawat keclinci dan hamparan bunga sekolah pada tahun-tahun terakhirnya di sekolah dasar.
Dia adalah anggota pertama keluarga kekaisaran pada periode pascaperang yang menempuh dan lulus dari sekolah selain dari SD Gakushuin di Tokyo.
Sekolah itu adalah bagian dari Gakushuin University yang didirkan abad ke-19 sebagai sekolah bangsawan.
Pangeran tersebut sebelumnya menempuh pendidikan di Ochanomizu University Elementary School.
Untuk meneruskah pewaris kekaisaran Jepang, suatu saat Hisahito harus memiliki keturunan laki-laki. (*)
Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Inilah Hisahito, Pangeran Cilik Jepang yang Kelak Menjadi Kaisar"