Find Us On Social Media :

Bukan Angka Kemenangan Prabowo - Sandi, Ferdinan Hutahaean Sebut 62% Adalah Angka Survei Internal Demokrat pada Agustus 2018

Prabowo Subianto dan Ferdinand Hutahaean

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Calon presiden Prabowo Subianto bolak-balik mendeklarasi telah memenangi Pemilihan Presiden atau Pilpres 2019.

Prabowo dua kali menggelar jumpa pers di kediamannya di Kertanegara pada 17 April 2019.

Dalam jumpa pers tersebut, Prabowo mengklaim menang atas pasangan Joko Widodo-Ma'ruf Amin.

Baca Juga : Deklarasikan Kemenangan Pilpres 2019 Sebelum Ada Putusan Resmi KPU, Prabowo - Sandi Bakal Dilaporkan Farhat Abbas ke Polisi

Prabowo pun merayakan kemenangan itu dengan sujud syukur bersama beberapa pendukungnya.

Kemudian pada 18 April 2019, Prabowo lagi-lagi mendeklarasikan kemenangan didampingi Sandiaga Uno kendati menekuk muka dan diam saja.

Deklarasi kemenangan itu diklaim berdasarkan perhitungan real count lebih dari 62 persen yang dilakukan pihaknya.

Baca Juga : Secuil Kisah Bobby Kertanegara, si Kucing Kesayangan Prabowo yang Punya 52 Ribu Follower di Instagram

Namun, politikus Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean mengaku partainya tidak pernah membuat survei yang menyatakan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno menang 62 persen.

Melansir dari Kompas, survei internal memang muncul angka 62 persen, namun angka itu merupakan besaran jumlah dukungan kader Partai Demokrat untuk berkoalisi dengan Prabowo-Sandiaga.

"Memang 62 persen kader kami menginginkan koalisi dengan Pak Prabowo dan sisanya menginginkan berkoalisi dengan Pak Jokowi," kata Ferdinand saat ditemui di Kantor KPU, Menteng, Jakarta Pusat, Senin (6/5/2019).

Baca Juga : Prabowo - Sandi Deklarasikan Kemenangan Sebelum Ada Pernyataan Resmi KPU, Ganjar Pranowo: Biar Pendukungnya Tidak Kecewa

Ferdinand Hutahaean pun mengatakan jika survei internal tersebut dilakukan pada Agustus 2018.

Survei dilakukan untuk menentukan sikap politik Partai Demokrat, apakah ingin berkoalisi dengan Prabowo Subianto atau Joko Widodo.

Hasilnya, 62 persen kader ingin merapat ke Prabowo dan itu yang mendasari dukungan Demokrat kepada paslon nomor urut 02.

Baca Juga : Ditagih Janji Potong Leher oleh Partai Gerindra, La Nyalla: Enak Saja!

"Itu faktanya, bukan angka survei seolah-olah Pak Prabowo akan menang 62 persen. Itu harus diluruskan," ujar Ferdinand.

Sebelumnya, Wakil Sekjen Partai Demokrat Andi Arief juga mengungkapkan Partai Demokrat ingin menyelamatkan Prabowo dari dari kelompok yang memberikan klaim kemenangan 62 persen.

 

"Partai Demokrat ingin menyelamatkan Pak Prabowo dari perangkap sesat yang memasok angka kemenangan 62 persen," ujar Andi seperti dikutip Gridhot.ID dari akun Twitternya, Senin (6/5/2019).

Baca Juga : Prabowo - Sandi Menang Telak di Madura, Partai Gerindra Tagih Janji La Nyalla yang Siap Potong Leher

"Dalam koalisi adil makmur ada Gerindra, Demokrat, PKS, PAN, Berkarya, dan rakyat. Dalam perjalanannya muncul elemen setan gundul yang tidak rasional, mendominasi dan cilakanya Pak Prabowo mensubordinasikan dirinya."

"Setan Gundul ini yang memasok kesesatan menang 62 persen," lanjutnya.

Kelompok yang disebut sebagai 'setan gundul' itu telah menyesatkan Prabowo dengan memberikan informasi perolehan suara tersebut.

Bahkan Andi Arief menyebut perolehan suara 62 persen yang dinyatakan Prabowo saat deklarasi kemenangan sebagai informasi menyesatkan.

 

(*)