Find Us On Social Media :

Libas Tiga Ketua Partai Sekaligus, Pemuda 22 Tahun yang Tak Diperhitungkan Sebelumnya Justru Berhasil Amankan Satu Kursi DPRD Manado

Franko C Wangko anggota DPRD Manado Termuda

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo

Gridhot.ID - Pesta Demokrasi rakyat Indonesia telah terlaksana pada Pemilihan Umum (Pemilu) 17 April 2019 lalu.

Seluruh rakyat Indonesia telah menyalurkan haknya untuk memilih pemimpin untuk 5 tahun kedepan.

Tak hanya memilih calon presiden dan wakilnya, pemilu 2019 juga memilih wakil rakyat yang akan duduk di DPR.

Baca Juga : Usai Ciduk Dua Terduga Teroris di Bekasi, Densus 88 Kembali Dapati Bom Pipa Saat Gerebek Sebuah Konter HP

Seperti yang diketahui, pada pemilu 2019 ini tidak hanya menjadi panggung bagi para politisi saja.

Melainkan banyak calon legislatif (caleg) dari berbagai kalangan yang turut mencalonkan diri sebagai wakil rakyat.

Meskipun sudah selesai, kisah-kisah yang masih bersangkut paut erat dengan suasana Pemilu 2019 masih cukup terasa sampai saat ini.

Baca Juga : Keluarkan Suara Tangis, Bayi 5 Hari Ini Berhasil Diselamatkan Setelah Ditemukan Tergeletak dalam Mesin Laundry

Dilansir dari web kpu.go.id, keseluruhan data yang masuk ke Hitung KPU hingga Kamis (9/5/2019) pukul 09.00WIB, sudah ada data dari 595.472 TPS.

Data yang masuk ke Situng KPU sudah mencapai 73,2 persen dari 813.350 jumlah TPS di Indonesia.

Jumlah total wilayah pemilihan terbagi menjadi 35 wilayah, yakni 34 provinsi di Indonesia dan luar negeri.

Di sela-sela berlangsungnya perhitungan suara yang dilakukan oleh pihak KPU dan Bawaslu, beberapa calon legislatif sudah menyatakan diri dengan yakin bahwa akan dipastikan lolos menjadi anggota Dewan.

Baca Juga : Hamil Tua dan Sempat Akan Ditusuk Perutnya, Wanita Asal Kalsel Ini Berhasil Usir Perampok dari Rumahnya

Salah satunya adalah pemuda asal Manado ini.

Dilansir Gridhot.ID dari TribunManado.co.id (9/5/2019), seorang pemuda bernama Franco C Wangko telah dinyatakan lolos sebagai anggota DPRD Manado periode 2019-2024.

Selain dinyatakan lolos, yang menakjubkan adalah Franko juga dinyatakan sebagai anggota DPRD Manado termuda.

Baca Juga : Sering Berkeliaran di Rumah Janda Beranak Dua, Oknum Kades Berhasil Digerebek Warganya Sendiri dalam Keadaan Tanpa Busana

Caleg Partai Nasdem Dapil Malalayang-Sario ini baru berumur 22 tahun.

Diketahui dalam perolehan suara, Franko mampu memperoleh sebanyak 2.959 suara.

Ia tak menyangka dapat menumbangkan tiga ketua partai sekaligus.

Padahal wilayah daerah pilihnya termasuk dapil dengan persaingan yang sangat ketat.

Baca Juga : Buat Instruktur Gym Berbadan Kekar Tumbang, Pria Kecil Ini Punya Satu Alasan Hadiahi Pukulan Lawannya

Dia mengungguli sejumlah ketua partai di dapil itu seperti Noortje Van Bone dari Demokrat, Denny Sondakh dari Golkar serta Apriano Saerang dari Gerindra.

Saat dimintai keterangan oleh Tribun Manado, Franko mengaku capaiannya ini berkat kerja politik yang tak kenal lelah.

"Saya tiap hari door to door, bertemu warga, mendengar keluh kesah dan menawarkan harapan," kata dia.

Baca Juga : Subuh-Subuh Dapet Orderan, Wanita Driver Taksi Online Ini Mendadak Viral Setelah Diminta Antarkan Jenazah

Dirinya menggunakan politik ide dan gagasan untuk memikat warga.

Franko menilai, warga Manado sangat cerdas karena menetapkan pilihan dengan mempertimbangkan ide dan gagasan.

Ia tak mau kalah dengan politik uang yang memang ada dalam kampanye.

"Politik gagasan mendominasi, meski tak dipungkiri ada juga politik uang," katanya.

Baca Juga : Cuma Lantaran Kalah Main Game, Seorang Ayah Emosi dan Pukuli Bayinya Hingga Tewas

Sebagai pendatang baru di politik, Franko sudah merasakan kelamnya dunia politik.

Poskonya pernah dibakar, bahkan dirinya juga pernah diserang hoaks.

"Setelah pencoblosan saya diisukan berobat di Singapura, sampai ada warga yang tanya pak cuci darah ya," kata dia.

Baca Juga : Bak Spiderman, Seorang Pria Terobos Kobaran Api untuk Selamatkan Belasan Orang yang Terjebak Kebakaran di Gedung Bertingkat

Namun, dirinya memaknai semua itu sebagai ujian sebelum memasuki dunia politik yang sesungguhnya.

Dia memandang politik sebagai arena pengabdian.

"Saya pernah sakit parah dan sembuh, saya tunaikan nazar untuk mengabdi pada rakyat, saya punya konsep dan gagasan, yang pasti saya tak akan kecewakan tiga ribu orang yang memilih saya," ujar dia. (*)