Find Us On Social Media :

Kini Terlihat Harmonis, Siapa Sangka Mayangsari Pernah Diusir saat Melayat Soeharto yang Ditemani Bambang Trihatmodjo

Momen romantis Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.ID - Pernikahan Mayangsari dengan Bambang Trihatmodjo yang notabene berasal dari keluarga Cendana sempat menggegerkan publik.

Pasalnya, Mayangsari disebut-sebut sebagai orang ketiga yang menyebabkan perceraian Bambang Trihatmodjo dengan Halimah pada 2007 silam.

Terlebih saat anak pertama dan anak kedua Bambang Trihatmodjo dari Halimah menyerbu rumah Mayangsari pada 2006 silam.

Baca Juga : 6 Tahun Bohongi Publik, Anggita Sari Kini Akui Kehamilannya dengan Mantan Suami Ayu Ting Ting Cuma Gimmick

Akibatnya kala itu Mayangsari sempat mendapatkan julukan pelakor alias perebut laki orang.

Meskipun sempat dituding sebagai pelakor, nyatanya Mayangsari sukses membuktikan hubungannya dengan suami bisa langgeng hingga kini.

Delapan tahun membina rumah tangga, pernikahan Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo tetap romantis dan jauh dari gosip miring.

Baca Juga : Blak-blakan, Muzdalifah Ngaku Pernah Dibuat Nangis-nangis oleh Fadel Islami

Mayangsari pun tak malu untuk mengumbar kemesraan dengan Bambang Trihatmodjo melalui akun Instagram pribadinya.

Bukan hanya dengan sang suami, Mayangsari juga sering menunjukkan keharmonisan keluarga mereka bersama Khirani Siti Hartina Trihatmodjo.

Mayangsari dan keluarga juga sering menghabiskan waktu bersama dengan liburan ke luar negeri.

Baca Juga : Opick Bawa Pulang Sehelai Rambut Nabi Muhammad SAW ke Indonesia, MUI: Perlu Ada Penelitian dari Laboratorium

Momen liburan ini ternyata juga dimanfaatkan Bambang Trihatmodjo dan Mayangsari untuk menghabiskan waktu berdua.

Bak pasangan baru yang sedang bulan madu, keduanya tak canggung berpose mesra di sela-sela liburan mereka ke Amerika di awal tahun 2019 lalu.

Dalam foto yang diunggah Mayangsari, terlihat ia tampak sumringah saat berfoto dengan sang suami.

Baca Juga : Anak Bungsunya Divonis Mengidap Autism Spectrum Disorder, Anji: Kenapa Anak Saya?

Mayangsari juga tak segan memberikan kecupan manis di pipi Bambang Trihatmodjo.

Melalui keterangan foto, Mayangsari menuliskan kata-kata yang tak kalah romantis. 

"With my 'serious man' ???? I Love U to the moon and back," tulis Mayangsari pada 7 Januari 2019 seperti dikutip Gridhot.ID.

Meski kini terlihat mesra, tak disangka Mayangsari pernah diusir dari rumah Cendana saat melayat Soeharto.

Baca Juga : Tak Lulus Kuliah, Kelakuan Luna Maya Saat di Kampus di Bongkar Dosennya Sendiri

Melihat berkas NOVA 2008, saat Soeharto meninggal di 27 Januari 2008 silam, Mayangsari nekat menyambangi keluarga Cendana bersama Bambang Trihatmodjo dan putrinya.

Entah apa yang ada di benak Mayangsari, sebagai menantu yang baik mungkin ia ingin memanjatkan doa terakhirnya buat Soeharto.

Apalagi buah hatinya, Khirani Siti Hartina Trihatmodjo belum pernah melihat Eyangnya secara langsung.

Baca Juga : Sempat Ngaku Pernah Tidur Bareng, Elly Sugigi Kini Nangis-nangis Pada Irfan Sbaztian

Kendati demikian, Mayangsari pun memberanikan diri menyambangi Rumah Cendana.

Dalam rekaman kamera media elektronik, Mayangsari terlihat duduk sambil menundukan muka di depan jenazah Soeharto.

Sementara di sampingnya Khiran Siti Hartina Trihatmodjo duduk dipangku bapaknya, Bambang Trihatmodjo.

Baca Juga : Jadi Imam Salat di Mekkah, Ifan Seventeen Ngaku Gugup dan Takut Salah

Di balik peristiwa sensasional itu muncul cerita, bahwa kedatangan Mayangsari tak dikehendaki dua putri Soeharto, Titiek dan Mamiek.

Dengan terang-terangan, mereka pun langsung mengusir Mayangsari.

Menurut seorang saksi mata yang meminta identitasnya dirahasiakan, Mayangsari datang ke rumah mantan orang nomor satu di Indonesia itu sekitar pukul 22.00.

Baca Juga : Tak Datang Penuhi Undangan Dinner Silaturahmi, Ivan Gunawan: Syahrini, Gue Takut Lu Minder!

Saat itu doa-doa untuk almarhum masih berlangsung dengan khusyuk.

Di depan jenazah masih bersimpuh Tommy, Titiek dan Mamiek, sementara Tutut dan Sigit sedang melakukan aktivitas lain.

Begitu pula dengan Halimah, (mantan) istri Bambang, yang sedang makan malam di rumah, lalan Tanjung, yang tak jauh dari rumah duka.

Baca Juga : Dua Pekan Menikah, Terkuak Kelakuan Fadel Islami Saat Dirumah

Tanpa diduga, di antara pelayat yang terus berdatangan terlihat Mayangsari bersama Bambang Trihatmodjo.

Kehadiran Mayangsari dan Bambang Trihatmodjo langsung mendapat perhatian Mamiek dan Titiek.

Kedua saudara Bambang Trihatmodjo itu langsung berdiri dan mendatangi Mayangsari.

Baca Juga : Tak Hanya Diomelin Suami Karena Terlalu Hemat, Sandra Dewi Juga Kepergok Kerap Pakai Tas yang Sama di Beberapa Kesempatan

Mereka meminta Mayangsari agar segera keluar dari rumah itu.

"'Pergi dari sini!', kata Mamiek setengah membentak," cerita saksi mata yang dekat dengan Keluarga Cendana itu.

Melihat reaksi tersebut, Bambang Trihatmodjo turun tangan dan sempat terjadi perdebatan.

Baca Juga : Kini Tajir Melintir, Raffi Ahmad Ternyata Dulu Sering Ngutang pada Irwansyah

Bambang Trihatmodjo pun berhasil membujuk Titiek dan Mamiek agar memberi kesempatan Mayangsari untuk bersimpuh di sisi jenazah Soeharto.

"Kejadiannya cepat sekali. Paling beberapa menit saja," lanjut si sumber.

Meski insiden itu terjadi singkat, ribut-ribut itu langsung diketahui Halimah setelah seseorang memberi tahunya lewat telepon.

Baca Juga : Endus Ketidaksetiaan Tsania Marwah Saat Jadi Istri, Atalarik Syach: Saya Jatuhin Harga Diri untuk Rayu Dia Pulang

Apa reaksi Halimah? "Dia cuma bilang, kok senang sekali membuat sensasi saat orang khidmat mendoakan Bapak."

Masih kata sumber tadi, selama perjalanan menuju Solo tempat Pak Harto dimakamkan, Halimah bungkam dan tak mau menyinggung kedatangan Mayangsari bersama Bambang dan anaknya.

"Dia tidak mau terganggu oleh sensasi murahan tersebut. Mayang telah merusak kekhidmatan, hal yang tidak bakalan dilakukan oleh seorang Halimah."

Baca Juga : Sempat Dikabarkan Hamil, Maia Estianty Kini Blak-blakan Mengaku Tak Akan Punya Anak dari Irwan Mussry

Untunglah, saat pemakaman seluruh keluarga besar Soeharto meninggalkan semua persoalan mereka dan bahu-membahu untuk mengantar Soeharto terakhir kalinya.

(*)