Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Komisi Pemilihan Umum (KPU) telah merilis hasil terbaru perhitungan suara atau real count Pilpres 2019, Selasa (14/5/2019) per pukul 20.15 WIB.
Dikutip dari laman resmi KPU, hingga Selasa (14/5/2019) pukul 20.15 WIB, sudah ada data dari 666.475 TPS yang masuk ke Sistem Informasi Perhitungan Suara (Situng) KPU.
Artinya, data yang masuk ke Situng KPU telah mencapai 81,94197% dari 813.350 jumlah TPS di Indonesia.
Sementara jumlah total wilayah pemilihan terbagi menjadi 35 wilayah, yakni 34 provinsi di Indonesia, dan luar negeri.
Hasil real count KPU terbaru menunjukkan pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 01, Joko Widodo-Maruf Amin masih unggul sementara dari pasangan calon presiden dan wakil presiden nomor urut 02, Prabowo Subianto-Sandiaga Uno
Jokowi-Maruf Amin unggul sebesar 56,26 % atau dengan perolehan 70.600.487 suara.
Sementara, Prabowo-Sandi mendapat 43,74 % dengan perolehan 54.895.579 suara.
Kendati demikian, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menyatakan akan menolak hasil penghitungan suara Pemilu 2019 yang dilakukan oleh KPU.
Dilansir dari Kompas.com, Prabowo menolak hasil penghitungan suara KPU lantaran menganggap telah terjadi kecurangan selama penyelenggaraan pemilu, dari mulai masa kampanye hingga proses rekapitulasi hasil perolehan suara yang saat ini masih berjalan.
"Saya akan menolak hasil penghitungan suara pemilu, hasil penghitungan yang curang," ujar Prabowo saat berbicara dalam acara 'Mengungkap Fakta-Fakta Kecurangan Pilpres 2019' di Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat, Selasa (14/5/2019).
Baca Juga : Rencanakan Pembunuhan dan Serangan Teror Skala Besar, 4 Orang Termasuk WNI Ditangkap di Malaysia
Prabowo mengatakan, selama ini pihak Badan Pemenangan Nasional (BPN) telah mengumpulkan bukti terkait dugaan kecurangan yang terjadi.
Dalam acara tersebut, tim teknis BPN menyampaikan pemaparan mengenai berbagai kecurangan yang terjadi sebelum, saat pemungutan suara, dan sesudahnya.
Di antaranya adalah permasalahan daftar pemilih tetap fiktif, politik uang, penggunaan aparat, surat suara tercoblos hingga salah hitung di website KPU.
Baca Juga : Bukan Hanya HS, Ibu-ibu Berbaju Putih dalam Video Juga Bakal Ditangkap, Polisi : Masih Dilakukan Penelusuran
"Kami tidak bisa menerima ketidakadilan dan ketidakjujuran," kata Prabowo.
Sementara itu, berdasarkan data dari sistem informasi Direktorat Satgas BPN, kubu Prabowo mengklaim memperoleh suara sebesar 54,24 persen atau 48.657.483 suara, Selasa (14/5/2019).
Sedangkan pasangan Jokowi-Maruf Amin memperoleh suara sebesar 44,14 persen.
"Di tengah banyaknya kecurangan posisi kita masih ada di 54,24 persen," ujar LaodeKamaluddin selaku anggota Dewan Pakar Badan Pemenangan Nasional (BPN) pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno, Selasa (14/5/2019)
Baca Juga : Anak Penjual Mainan Ini Raih Nilai UNBK Fantastis, Rata-rata 100!
Laode mengatakan, perolehan angka tersebut berbasis pada penghitungan dokumen C1 dari 444.976 tempat pemungutan suara (TPS).
Adapun total TPS yang ada saat hari pemungutan suara berjumlah 810.329 TPS. Sementara data mentah dokumen C1 yang sudah dikumpukan BPN berjumlah 1.411.382.
"Posisi ini diambil dari total 444.976 TPS atau 54,91 persen. Sudah melebihi keperluan dari ahli statistik untuk menyatakan data ini sudah valid," kata Laode.
Laode mengatakan, berdasakan data tersebut, BPN yakin pasangan Prabowo-Subianto telah memenangkan Pemilu 2019.
Menurut dia, kemenangan Prabowo-Sandiaga hanya dapat berubah jika terjadi kecurangan, misalnya praktik pencurian perolehan suara paslon nomor urut 02.
"Angka ini bisa diubah kalau betul-betul dirampok. Inilah kondisi kita hari ini. Maka kita sampai pada keyakinan bahwa Prabowo-Sandi adalah pemenang," ucap Laode.