Laporan wartawan GridHot. ID, Dewi Lusmawati
GridHot.ID -Densus 88 Anti Teror ( Densus 88AT) kembali menciduk sejumlah terduga teroris di berbagai wilayah Indonesia, salah satunya Cibinong, Bogor.
Dikutip dari Tribun Bogor, Seorang terduga teroris berinisial ED (50) diamankan oleh petugas Densus 88 di Kampung Nanggewer, RT 02/03, Kelurahan Nanggewer, Kecamatan Cibinong, Kabupaten Bogor, Jumat (17/5/2019).
Terduga teroris ED alias Pak Jenggot, diketahui memiliki empat orang anak.
Baca Juga: Berhasil Amankan 68 Terduga Teroris, Polri Masih Cium Adanya Potensi Serangan Pada 22 Mei
Ketua RW setempat M Sobari mengatakan Pak Jenggot selama ini berprofesi sebagai tukang parkir
"Dia profesinya tukang parkir di simpang jalan, di Simpang Bintang Mas," kata Sobari.
Bekerja sebagai juru parkir di simpang jalan berjarak beberapa ratus meter dari rumahnya yang dihuni bersama istri dan 4 anaknya.
Baca Juga: Ngeri! Jaringan Teroris JAD yang Ditangkap di Bekasi, Berencana Ledakan Bom Lewat Wifi
Karopemnas Divisi Humas Polri Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 bukan berasal dari jaringan JAD.
"Bahwa kelompok yang terungkap ini tentu berbeda dengan JAD Bekasi, JAD Lampung, JAD Jawa Tengah. Kelompok ini pecahan JAD tapi terbilang lebih militan," ucapnya.
Dedi Prasetyo menambahkan Pak Jenggot termasuk kelompok Virgi Abu Hamzah yang terbilang terstruktur dan militan.
"Kelompok ini jaringan terorisme yang terstruktur lebih dikenal namanya dengan Virgi Abu Hamzah. Pengikutnya Abu Hamzah, Abu Hamzah sendiri masih ada di Syiria dan kelompok ini memiliki rekam jejak aksi terorisme dengan cash yang terjadi, yang pertama ia melakuan serangan terorisme dengam sasaran adalah Mapolres Surakarta. Dan kelompok ini juga melakukan aksi-aksi di Indonesia, termasuk jejaringnya mereka adalah mujahidin Indonesia Timur kelompok Santoso yang ada di Poso. Kelompok ini terkoneksi kesana," jelasnya.
Baca Juga: Densus 88 Gerebek Terduga Teroris di Bekasi, 2 Orang Kabur Bawa Bahan Peledak
Karopemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan terduga teroris Pak Jenggot yang ditangkap Densus 88 memiliki kemampuan merakit Bom berdaya ledak besar.
"Kemampuan E sama seperti kelompok JAD Lampung JAD Bekasi untuk merakit Bom dan kemampuan merakit bomnya jauh lebih tinggi dari saudara Amir di Bekasi," ujarnya.
Tak hanya itu, terduga teroris yang kesehariannya berprofesi sebagai juru parkir ini rupanya telah melakukan beragam ekperimen, termasuk memiliki laboratorium untuk membuat Bom.
"Berbagai senyawa telah mereka coba. Ia juga punya laboratorium untuk membuat Bom. Ini labnya dan alat ukurnya telah disiapkan.
Perangkat Bom, ada panci vakum, penanak nasi yang digunakan sebagai media Bom berdaya ledak tinggi," jelasnya.
Selain itu, Pak Jenggot beserta kelompoknya memang telah menyiapkan beberapa agenda peledakan, termasuk melakukan peledakan pada saat 22 Mei 2019 mendatang.
Dedi Prasetyo mengatakan, enam Bom yang disita saat penangkapan akan diledakkan pada 22 Mei untuk menunjukkan eksistensi mereka kepada dunia internasional.
Enam Bom tersebut memiliki daya ledak tinggi (high explosive).
"Sebut mereka thogut, yang dimaksud adalah kepolisian yang sedang saya jalankan tugas. Kemudian yang kedua adalah mereka akan menyasar kerumitan masa depan jika ada di tanggal 22 Mei di depan KPU. Mereka mengikuti dinamika perkembangan saat ini," ucapnya.
Sementara itu, dikutip GridHot.ID dari Tribratanews, Karopemnas Divisi Humas Polri, Brigjen Pol Dedi Prasetyo mengatakan Abu Rafi alias Pak Jenggot terpapar paham radikal dari istrinya.
Sehingga polisi turut mengamankan istrinya, Sabtu (18/05/19).
“Dari istrinya, paparan dari istrinya. Makanya istrinya juga lagi kita dalami. Ikut diamankan,” ungkap Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Dedi Prasetyo di lokasi rumah Pak Jenggot, RT 02 RW 03, Nanggewer, Cibinong, Bogor, Jawa Barat, Sabtu (18/5/19).
Baca Juga: Kisah Marbot Masjid Linwood Tak Gentar Lawan Teroris yang Menyerang, Saksi : Pelaku Melarikan Diri
Mantan Wakapolda Kalteng itu menyebut saat ini tersangka Pak Jenggot beserta istrinya berada di Mako Brimob, Kelapa Dua, Depok.
Densus 88AT sedang melakukan pemeriksaan secara intensif terhadap pasangan suami istri tersebut.
“Sedang diperiksa di Mako Brimob,” jelas mantan Kapolres Lumajang tersebut.
Kepolisian sedang melakukan pendalaman, apakah ada keterkaitan dengan kasus terorisme Sibolga.
Karena terduga teroris Pak Jenggot dan istrinya ada kesamaan dengan kasus terorisme JAD Sibolga dengan tersangka Abu Hamzah.
“Makanya sedang dilakukan pendalaman, apakah istrinya janda dari seorang teroris sebelumnya lalu dinikahi tersangka, masih didalami oleh Densus,” terang Jenderal Bintang Satu tersebut.
Dari hasil pengeledahan di rumah tersangka ditemukan sejumlah barang bukti dari bom jenis TATP atau dikenal juga dengan istilah mother of satan, hingga buku-buku jihad.
Warga mengenal Pak Jenggot sebagai warga asli setempat.
Sehari-hari Pak Jenggot bekerja sebagai juru parkir di Jalan Raya Bogor, tepatnya di depan sebuah pabrik.
Pak Jenggot dikenal pendiam.(*)