Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Panasnya suasana politik Indonesia semakin terasa menjelang pengumuman hasil Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 nanti.
Beberapa aksi yang mengarah pada pemboikotan hasil Pemilu 2019 bermunculan di tengah masyarakat.
Dari aksi demonstrasi di depan kantor Bawaslu yang dilakukan oleh simpatisan pendukung pasangan 02 sampai aksi terorisme yang akan dilancarkan pada 22 Mei 2019 mendatang.
Baca Juga : Siap Jalankan Amanat Presiden Jokowi, Wiranto Pastikan Suasana Kondusif Pada 22 Mei Mendatang
Sebelumnya melansir dari Kompas.com, dari kurun waktu Januari 2019 sampai Mei 2019 ini sudah sebanyak 68 teroris diamankan oleh tim Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror Polri.
Delapan orang diantaranya tewas ketika dalam penangkapan.
Teroris-teroris tersebut tergabung dalam jaringan Jamaah Ansharut Daulah (JAD) dan terafiliasi ISIS.
Baca Juga : Dikabarkan Masih dalam Kondisi Kritis, Kini Lima Pelaku Pengeroyokan AKP Aditia Mulya Berhasil di Ringkus
"Kami melakukan upaya paksa penangkapan terhadap 68 tersangka," kata Kepala Divisi Humas Polri Inspektur Jenderal M Iqbal saat konferensi pers di Gedung Humas Polri, Jakarta Selatan, Jumat (17/5/2019).
Setelah dilakukan pemeriksaan pada para tersangka teroris yang berhasil diamankan, ternyata didapatkan informasi bahwa aksi teror yang dilakukan ada kaitannya dengan Pemilu 2019.