Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Situasi politik di Indonesia terasa semakin panas menjelang perhitungan final hasil Pemilu 2019.
Pengumuman hasil Pemilu 2019 akan dilaksanakan pada tanggal 22 Mei 2019 besok.
Seiring menjelang pengumuman hasil Pemilu tersebut, kubu pasangan 02 Prabowo Subianto - Sandiaga Uno diberitakan menggemakan Pemilu curang dan akan melaksanakan memobilisasi kekuatan massa atau "people power".
Isu akan adanya gerakan "people power" semakin gencar berbarengan dengan aksi demonstrasi massa pendukung 02 di depan kantor Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) pada Jumat (11/5/2019).
Para demonstran tersebut mengawal Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo - Sandiaga saat melaporkan dugaan kecurangan Pemilu 2019.
Namun, gerakan "people power" ini ternyata mendapat banyak perlawanan dari TNI Polri, masyarakat sipil dan tak sedikit juga pakar politik.
Karena banyak yang menganggap bahwa gerakan "people power" ini merupakan gerakan yang mengarah pada makar.
Dilansir Gridhot.ID dari Kompas.com (16/5/2019), Sebanyak 1.500 pendekar Pagar Nusa Kabupaten Kebumen, Jawa Tengah, siap membantu TNI dan Polri mengamankan gerakan "people power" yang didengungkan sekelompok massa.