Find Us On Social Media :

Bukan Mesir, Mumi Tertua di Dunia Ternyata Berasal dari Negara Ini

Mumi yang ditemukan di Mesir, diduga milik ibu dan anak yang dimakamkan bersamaan.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega

Gridhot.IDMumi secara umum dikenal masyarakat dunia sebagai tradisi ritual pemakaman yang ada di Mesir.

Sejak ditemukan mayat Firaun di Piramida Giza dengan bentuk mumi, konon mayat itu masih utuh meski sudah ribuan tahun.

Oleh sebab itu, banyak yang mengira jika mumifikasi tertua dilakukan di Mesir.

Baca Juga: Sosok Mumi Lady Dai, Ia Ingin Mati dalam Keadaan Kaya dan Hidup Mewah di Akhirat

Namun, ternyata mumi tertua di dunia bukanlah berasal dari Mesir.

Dilansir dari CNN Travel, sebelum orang Mesir, mumifikasi telah dilakukan oleh masyarakat Chincorro yang bermukim di teluk pantai Gurun Atacama. 

Lokasi tersebut saat ini dikenal sebagai negara bernama Chile.

Baca Juga: Wanita Pengangguran Asal Pontianak Berhasil Bobol Bank Sebesar Rp 1,85 Miliar Lewat ML, Begini Caranya!

Masyarakat Chinchorro menetap di Chile pertama kali pada 7000 Sebelum Masehi (SM).

Sementara suku ini telah mengembangkan teknik mumifikasi sekitar pada 5.000 SM.

Artinya mereka lebih awal 2.000 tahun sebelum masyarakat Mesir Kuno melakukan mumifikasi.

Baca Juga: Kumpulkan Ketiga Anaknya untuk Bagikan Harta Warisan, Hotman Paris Bernafas Lega Usai Tau Kebenaran Vonis Dokter Terhadap Penyakitnya

 

Meski sedikit yang tahu mumi tertua berasal dari Chile, namun negara itu berharap UNESCO akan memberi pengakuan terhadap status warisan dunia di bidang situs arkeologi.

Dengan demikian, mumi tertua di dunia dari Chile akan mendapatkan sorotan seperti yang layak didapatkan.

Selama ini mumifikasi dikenal dari Mesir Kuno yang secara khusus menjadikan raja sebagai mumi, sebagai bentuk penghormatan saat sudah tiada.

Baca Juga: Yatim Piatu dan Sempat Tinggal di Gubuk Reot, Lalu Muhammad Zohri Kini Punya Rumah Baru, Lihat Penampakannya!

Sementara mumifikasi dilakukan masyarakat Chinchorro pada para pemburu dan pegumpul pra-keramik.

Mumi di Chile pertama kali ditemukan sekitar satu abad lalu oleh arkeolog Jerman, Max Uhle di dekat pantai Arica.

Namun mumi Chincorro tertua ditemukan sekitar 112 kilometer sebelah selatan di Caleta Camarones.

Baca Juga: Diciduk di Bekasi, 2 Wanita Perekam dan Penyebar Video HS Tertunduk Lesu Saat Diamankan Polisi

Terdapat 32 mumi dan peninggalan lain berupa artefak yang kini disimpan di museum small Museo de Sitio Colon 10.

Ada beberapa teknik mumifikasi yang dilakukan oleh masyarakat Chinchorro.

Teknik pertama adalah mumi alami di mana mumifikasi dilakukan oleh alam.

Baca Juga: Bela Ibunya yang Seorang Janda dan Kini Terancam Mendekam di Penjara, Putra IY: Ibu Nggak Sengaja

Sejauh ini sekitar 29 persen dari 282 mumi Chinchorro adalah hasil mumifikasi alam.

Teknik mumifikasi lainnya adalah mumi hitam, mumi merah, mantel lumpur, dan teknik perban.

Salah satu alasan mengapa mumi bisa awet di Chile adalah karena iklim yang sangat kering dan tingkat salinitas tinggi dekat pantai.

Baca Juga: Ogah Nodai Seragamnya dengan Pilox saat Rayakan Hari Kelulusan, Siswi SMA Justru Beri Pesan Menohok!

Kondisi tersebut sangat sempurna untuk mengawetkan mumi.

Di sisi lain, salah satu ancaman nyata adalah perubahan iklim yang membuat hujan badai semakin sering terjadi.

Hujan mampu mengikis lapisan tanah dan memunculkan mumi-mumi itu ke permukaan.

Baca Juga: Kisah Juana Maria, Wanita yang Terdampar di Pulau Tak Berpenghuni Selama 18 Tahun Hingga Lupa Namanya Sendiri

Kini di teluk sekitar pantai tersebut, ada banyak peninggalan mumi dan artefak Chinchorro yang muncul ke permukaan.

Selain belum masuk dalam situs warisan dunia, tidak ada ruang bagi mumi-mumi ini di museum Chile.

Bahkan banyak orang tidak tahu jika mumi-mumi tersebut merupakan yang tertua di dunia.

(*)