Find Us On Social Media :

Seperti Fadli Zon, Menteri Pertahanan Juga Sebut Rencana Pembunuhan 4 Tokoh Nasional Hanya Manuver Politik Belaka

Fadli Zon | Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu

Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah

GridHot.ID - Kasus pembunuhan berencana yang mengincar empat tokoh nasional dan juga satu ketua lembaga survei Pilpres 2019 sedang hangat-hangatnya diperbincangkan di tengah masyarakat.

Enam tersangka berhasil diamankan oleh pihak kepolisian beserta sejumlah barang bukti.

Kendati demikian, Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu masih tidak yakin ada kelompok yang benar-benar ingin membunuh empat tokoh nasional.

Baca Juga: Bikin Pembeli Kapok, Warung Makan Tegal Ini Patok Harga Tak Manusiawi, Rp 700 Ribu untuk Dua Porsi

Dikutip Gridhot.ID dari Kompas.com, Ryamizard menyebut rencana pembunuhan pada kerusuhan 21 dan 22 Mei 2019 lalu itu hanyalah omongan belaka

“Saya rasa enggak begitulah. Masak sesama anak bangsa begitu? Mungkin hanya ngomong saja itu,” ujar Ryamizard saat dijumpai di Kompleks Istana Presiden, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

Menurut dia, narasi membunuh pejabat negara itu hanya manuver politik. Sebab, dalam politik, salah satu kekuatan yang paling berdampak adalah pernyataan.

Baca Juga: Peneliti LIPI Ungkap Alasan Kenapa Pembunuh Bayaran Targetkan 4 Tokoh Nasional Bukannya Presiden

“Misalnya kan kita ngomong, nanti gua gebukin lu. Kan belum tentu gebukin. Ya kita tahulah yang namanya politik kan memang begitu,” lanjut Ryamizard.

Ia pun berharap masyarakat tidak terpancing dengan isu-isu tersebut. Apalagi saat ini umat Muslim sedang menjalankan ibadah puasa.

“Di bulan puasa ini kita harusnya mencari berkah, mencari sebanyak-banyaknya pahala. Jangan sampai berbuat, malah pahala kita menjadi hilang,” ujar Ryamizard.

Sebelumnya, dilansir dari Warta Kota, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Fadli Zon tak yakin empat tokoh nasional menjadi target pembunuhan oleh kelompok penyusup di kerusuhan aksi 22 Mei.

Baca Juga: Tajudin, Mantan Marinir Anggota Pembunuh Bayaran Aksi 22 Mei, Ditugaskan Eksekusi Dua Tokoh Nasional

Menurut Fadli Zon, hal tersebut berlebihan dan seperti pengalihan isu.

"Saya enggak yakin. Siapa sih yang mau melakukan itu? Jangan lebay. Siapa? Tunjuk dong orangnya," ujar Fadli Zon di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu (29/5/2019).

"Polisi itu gampang kok mendeteksi orang mau menarget. Dan orang juga kalau mau menarget enggak akan bilang-bilang. Jangan mengalihkan isu," sambungnya.

Selain itu, menurut Fadli Zon, rakyat sudah tak percaya dengan narasi yang berlebihan seperti itu.

Seharusnya, kata Fadli Zon, yang perlu diusut tuntas adalah penyebab meninggalnya orang-orang yang mengikuti aksi 22 Mei lalu.

"Siapa yang menembak, peluru siapa yang menembak sampai meninggal dan ada juga anak-anak?" ucapnya.

Baca Juga: Hanya Karena Pilek, Kedua Mata Wanita Ini Tak Bisa Berkedip Selama 5 Minggu

"Ini yang harus dijelaskan oleh pemerintah, bukan soal empat pejabat yang ditarget. Saya juga bisa ngarang cerita kayak begitu," tegasnya.

Fadli Zon pun mengakui dirinya juga kerap mendapat ancaman.

Namun, ia menyikapi hal tersebut secara biasa.

Baca Juga: Klarifikasi Pembeli Warung Lesehan dengan Harga Seporsi Rp 700 Ribu, Posting Nota Total Makan Melalui Medsos

"Saya ditargetkan pembunuhan gitu, saya bisa ngarang juga. Siapa yang bisa mengonfirmasi? Kalau saya bisa buktikan ada orang-orang di Twitter yang mengancam-ancam itu," beber Fadli Zon. (*)