Berang Ada Tiket Pesawat Jelang Lebaran Seharga Rp 21 Juta, Menhub : Tiket Transit yang Tidak Masuk Akal

Jumat, 31 Mei 2019 | 09:38
Kompas.com/Estu Suryowati

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi

Gridhot.ID - Menteri Perhubungan (Menhub) RI Budi Karya Sumadi menegaskan pihaknya bakal menegur manajemen Garuda Indonesia menyoal harga tiket pesawat menjelang lebaran mencapai Rp 21,9 juta.

Bukan hanya Garuda Indonesia, platform penyedia tiket online Traveloka juga bakal kena teguran dari Menhub.

Tiket yang dibanderol semahal itu ialah tiket Garuda Indonesia kelas bisnis rute Bandung-Medan.

Mengutip Kompas.com, Jumat (31/5/2019) hal ini membuat Menhub angkat bicara.

Baca Juga: Pendapat TNI AU Menyoal Dicabutnya Lisensi Terbang Vincent Raditya Karena Zero Gravity, Kadispenau : Sebenarnya Tidak Membahayakan

"Saya akan menegur yang menjadi stakeholder dari maskapai, dalam hal ini Garuda Indonesia. Karena ini menyesatkan informasinya, Bandung - Kualanamu 21 juta," kata Budi kepada awak media di Posko Nasional Terpadu Angkutan Lebaran di Gedung Kemenhub, Jakarta, Kamis (30/5/2019).

Budi menilai meski harga tiket itu bukan sekali penerbangan, namun tarif yang dikenakan kurang bijak karena terlampau mahal.

Terlebih transit yang ditentukan terbilang aneh destinasinya.

" Tiket transit yang tidak masuk di akal, bikin tiket dari Bandung ke Bali. Dari Bali-Jakarta, Jakarta ke Kualanamu. Kalau eggak dari Jakarta ke Hongkong baru ke Kualanamu bisa begitu," ungkapnya.

Baca Juga: Selesai Jalani Pemeriksaan Selama 28 Jam, Kivlan Zen Langsung Digelandang ke Rutan Guntur

"Jadi, saya minta warga untuk menegur Traveloka yang memberikan infromasi yang menyesatkan," imbuhnya.

Budi menambahkan jika selama ini pihaknya terus berusaha memberikan layanan informasi transportasi publik dengan baik kepada masyarakat.

Hal itu termasuk menyoal harga tiket pesawat.

TRIBUNSOLO.com
TRIBUNSOLO.com

Pesawat Garuda Indonesia di Bandara Adi Soemarmo, Solo

Sebab itu jika ada pihak-pihak yang menyesatkan harus ditegur.

"Apalagi mendapatkan keuntungan dari ketidakjelasan informasi, itu harus ditegur. Oleh karena itu, saya minta Garuda Indonesia untuk menegur dan saya sudah menyampaikan ke media melalui Garuda Indonesia untuk menyampaikan itu," lanjutnya.

Baca Juga: Dituduh Berselingkuh, Suami Penggal dan Tenteng Kepala Istrinya Menuju Kantor Polisi

Selain itu, Budi tidak setuju Garuda Indonesia dan Traveloka memberlakukan harga tiket tersebut karena alasan penerapan Tarif Batas Atas (TBA) maskapai penerbangan beberapa waktu lalu.

"Jadi kita kalau berpikir itu harus berpikir positif, mengapa tidak buat (rute) Bandung-Jakarta, Jakarta-Kualanamu. Bandung-Jakarta ada penerbangan, kalau memang pemikirannya konstruktif itu yang dilakukan. Ini pemikirannya tidak konstruktif," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, manajemen Garuda Indonesia membantah menjual harga tiketnya sebesar Rp 21,9 juta untuk rute Bandung-Medan.

VP Corporate Secretary Garuda Indonesia, Ikhsan Rosan mengatakan, harga tiket tersebut bukan merupakan penerbangan langsung.

"Bukan penerbangan langsung, tapi melibatkan banyak kota sebagai transit, yaitu Bandung - Denpasar - jakarta - Kualanamu dan memutar jauh sehingga harganya menjadi mahal," ujar Ikhsan dalam keterangan tertulisnya, Rabu (29/5/2019).

Ikhsan menambahkan, Garuda Indonesia sendiri tidak punya rute langsung Bandung-Medan. Akan tetapi, rute yang disediakan Garuda adalah Jakarta-Medan. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com