Find Us On Social Media :

Identitas Pelaku Bom Bunuh Diri di Pospam Kartasura Sudah di Genggam, Tak Lulus Kuliah dan Sempat Jual Gorengan

TKP ledakan bom bunuh diri PosPam Tugu Kartasura.

Laporan Wartawan Gridhot.ID, Candra Mega 

Gridhot.ID - Ledakan bom bunuh diri terjadi di Pos Pengaman (Pospam) Lebaran 2019 di Tugu Kartasura milik Polres Sukoharjo, Senin (3/6/2019) pukul 23.00 WIB.

Seperti yang sudah diwartakan Gridhot.ID, terduga pelaku peledakan di pos polisi Tugu Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, masih hidup.

Identitas terduga pelaku ledakan bom bunuh diri ini pun terungkap.

Baca Juga: Bawa Tas Ransel Mendekati Pospam Tugu Kartasura, Pelaku Peledakkan Bom Bunuh Diri Gunakan Bom Berdaya Ledak Rendah

Melansir dari Kompas, Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amelza Dahniel yang berada di lokasi mengatakan, terduga pelaku diketahui berinisial RA (22) dan merupakan warga setempat.

"Korban diduga pelaku (peledakan) tinggal bersama orangtuanya di sini (Kartasura)," ungkap Rycko di Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Selasa (4/6/2019) dini hari.

Rycko mengatakan pihaknya masih terus mendalami untuk mengungkap jaringan korban yang diduga pelaku peledakan tersebut dari semua bukti yang didapatkan dari olah TKP.

Baca Juga: 43 Tahun Hidup Bersama, SBY dan Ani Yudhoyono Punya Perbedaan dalam Mendidik Kedua Putranya

"Informasi dari petugas memang ada beberapa barang yang ada kaitannya dengan tempat kejadian perkara," tuturnya.

Polisi pun telah menggeledah rumah orangtua RA dan menemukan sejumlah barang bukti yang berkaitan dengan ledakan di tempat kejadian.

Terduga pelaku bom bunuh diri di Pospam Kartasura, Senin (3/6/2019) dikenal sebagai sosok yang tertutup.

Baca Juga: 43 Tahun Hidup Bersama, SBY dan Ani Yudhoyono Punya Perbedaan dalam Mendidik Kedua Putranya

Semenjak lulus dari salah satu SMK di Solo, terduga pelaku RA jarang berinteraksi dengan warga.

RA juga jarang terlihat mengunjungi masjid, padahal dulu ia kerap mendatangi masjid. 

Hal ini disampaikan oleh Kepala Dusun Kranggan Kulon, Sudalmanto (51).

"(RA) tertutup setelah lulus SMA, biasanya dulu ke masjid tapi sekarang nggak pernah," kata Sudalmanto kepada TribunSolo.com.

Baca Juga: Dokter Kepresidenan Bocorkan Alasan Pramono Edhie Batal Jadi Pendonor Sumsum Tulang Belakang Ani Yudhoyono

"Nggak pernah berinteraksi di kampung," imbuhnya.

Sudalmanto menjelaskan jika terduga pelaku RA tidak memiliki pekerjaan tetap.

Sehari-sehari, RA disebut kerja serabutan sebagai penangkap burung dan juga berjualan gorengan. 

Baca Juga: Viral Makan di Warung Bayar Rp 700 Ribu, Ini 4 Langkah Menghindarinya

"Pekerjaannya terkadang tulup (menangkap) burung. Sempat jualan gorengan," ucap Sudalmanto.

Sudalmanto pun menegaskan, sikap terduga pelaku RA berubah drastis semenjak lulus SMK.

RA sempat kuliah di salah satu perguruan tinggi, namun tak selesai dan memilih keluar.

Baca Juga: Asyik Main Roaller Coaster, Bocah 6 Tahun Terjun Bebas dari Ketinggian 10 Meter

Orangtua RA, sang ayah bekerja sebagai tukang jahit dan ibunya adalah seorang Ibu Rumah Tangga.

Terduga pelaku RA merupakan anak kedua dari 3 bersaudara.

Pemuda berinisial RA kini dirujuk ke RS Bhayangkara Semarang, Selasa (4/6/2019) pukul 05.25 WIB.

Baca Juga: Israel-Suriah Saling Hantam dengan Rudal, PM Netanyahu : Kami Tidak Akan Mentolerir

 

Sebelum dibawa ke Semarang, pelaku telah menjalani perawatan di RS PKU Muhammadiyah Surakarta dan RSUD Dr Moewardi.

Kapolda Jateng Irjen Pol Rycko Amleza Dahniel sebelumnya menyebutkan, kondisi pelaku kritis setelah meledakkan diri di Pospam Kartasura.

"Saat ini kritis dan masih dalam perawatan di rumah sakit," sebut Rycko seperti dikutip Gridhot.ID dari Tribun Jateng. 

(*)