Laporan Wartawan GridHot.ID, Siti Nur Qasanah
GridHot.ID - Kasus kebakaran kembali terjadi di Kabupaten Binjai, Sumatera Utara.
Sebuah pabrik mancis (korek api gas) di Jalan Tengku Amir Hamzah, Desa Sambirejo, Kecamatan Langkat, Kabupaten Binjai, ludes terbakar pada Jumat (21/6/2019).
Dilansir GriHot.ID dari Tribun Medan, Kapolsek Binjai AKP B Naibaho mengungkapkan kronologi kejadian hingga kebakaran besar melahap tempat industri rumahan tersebut.
Semua berawal saat salah seorang pekerja mengetes mancis setelah dipasangi batu mancis.
"Salah seorang karyawan saat itu sedang mencoba mancis. Namun tiba-tiba meledak dan menyambar mancis-mancis lainnya," katanya di lokasi kejadian, Jumat (21/6/2019).
Baca Juga: Alasan Orangtua Bayi Asal Bekasi Pilih Beri Nama Anaknya Google Daripada YouTube atau Instagram
"Karena posisi di belakang, korban tidak bisa keluar dari dalam rumah. Hal tersebut dikarenakan pintu depan tidak dapat diakses atau dibuka. Sementara jendela semua dalam keadaan memiliki jerjak besi," tambahnya lagi.
Diketahui, sekitar sepuluh jenazah ditemukan menumpuk di dalam satu ruangan pabrik.
Selain itu, ada beberapa jenazah yang ditemukan di ruangan seperti kamar-kamar lainnya, ruang utama gedung pabrik.
"Itu yang dalam satu kamar ada10 jenazah, di lokasi lain ada sekitar 10 lagi, ada di dapur," kata seorang petugas Damkar yang sedang mengangkut jenazah sambil memberi laporan kepada atasannya.
Baca Juga: Bocorkan Kegiatan Ahmad Dhani di Balik Jeruji Besi, Al Ghazali: Ayah Kayaknya Mau Buat Buku
Untuk sementara, polisi mencatat, jumlah korban tewas mencapai 30 orang.
Jenazah-jenazah korban sudah dievakuasi ke RS Bhayangkara Medan.
Baca Juga: Jatuh dari Tebing Setinggi 34 Meter, Ibu Hamil Ini Masih Sempat Datangi Polisi untuk Minta Bantuan
"Untuk keluarga, saya imbau silakan merapat ke RS Bhayangkara Medan, untuk dapat membantu pihak kepolisian mengetahui identitas korban," tuturnya.
Mengutip Antara News, Suryadi selaku seorang saksi yang mengantarkan korban keRS Bhayangkara Medan mengatakan hanya empat orang pekerja yang selamat dalam peristiwa kebakaran itu.
Ia mengatakan pekerja pabrik sebagian meninggal dunia karena terjebak di dalam bangunan pabrik yang terbakar.
"Waktu kebakaran itu kondisi depan (pabrik) terkunci, yang buka hanya pintu belakang, sedangkan sumber kebakaran dari arah belakang," kata Suryadi.
"Semuanya perempuan, karena pekerjanya memang perempuan semua," tambahnya.
Menurut data korban kebakaran yang dipajang di RS Bhayangkara Medan, di antara perempuan-perempuan yang meninggal dunia akibat kebakaran terdapat beberapa orang anak yang turut menjadi korban.
Korban kebakaran kebanyakan beralamat di Desa Sambirejo, serta beberapa di Desa Selayang Mancang, dan Kwala Begumit. (*)