Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Siapa yang tak kenal dengan pejabat negara yang menduduki jabatan sebagai wali kota Surabaya saat ini.
Tri Rismaharini, sosok wali kota yang terkenal dengan tegas dan kebijakannya yang fenomenal ini kerap menjadi sorotan publik.
Beberapa kali dirinya menjadi sorotan publik pada saat turun langsung ke jalan untuk melaksanakan tugasnya sebagai wali kota.
Pada masa awal jabatannya, ia langsung berani memutuskan menutup lokalisasi terbesar di Indonesia yaitu Gang Dolly.
Selain itu juga saat acara pembagian es krim gratis di Taman Bungkul yang membuat banyak tanaman di sana terinjak-injak.
Kemarahannya pada saat itu menjadi banyak sorotan media.
Kini, walikota Surabaya ini kembali disoroti media setelah dikabarkan kondisi kesehatannya menurun.
Pada Rabu (26/6/2019), Risma dikabarkan telah mendapatkan perawatan intensif di ruang ICU Rumah Sakit Dr Soetomo, Surabaya.
Bahkan dalam menjalani perawatan intensif ini, tubuh Risma harus dipasangi alat-alat pemantau kesehatan.
Selain itu, dikabarkan pula dalam perawatan intensifnya ini Risma tengah ditangani 15 dokter spesialis.
Baca Juga: Obati Rindu Pada Ibu, Pria Pemalang Boyong 5 Keluarganya ke Surabaya Pakai Satu Motor Tua
Melansir dari Tribunstyle.com Rabu (26/6/2019), Kepala Dinas Kesehatan Kota Surabaya, Dr Febria Rachmanita menerangkan hasil diagnosa dokter tentang penyakit yang diderita Risma.
Risma telah didiagnosa menderita penyakit mag dan asma.
Hal itu dipertegas oleh Kepala Humas RSUD Dr Soetomo, Dr Pesta Parulian.
Baca Juga: Ikat Pasien Wanita Tua di Bangku Ruag Tunggu, Dokter dan Perawat Rumah Sakit Diberhentikan Tugasnya
Ia mengatakan bahwa serangan asma yang diderita Risma memiliki gradasi.
Pesta juga menjelaskan bahwa kondisi Risma ini sudah lebih baik dan stabil setelah dirujuk ke RSUD Dr Soetomo dari RSUD Dr.M. Soewandhie.
"Artinya tidak segawat atau seberat saat (dirawat) di rumah sakit Soewandhie," katanya.
Hingga kini, Pasta juga masih mendalami apa saja yang terjadi pada Risma hingga memerlukan perawatan super intensif di rumah sakit.
Baca Juga: Awalnya Mengira Sakit Perut, Seteleh di Periksa Ada 7 Sendok Baja di Lambung Pria Ini
Sementara itu, dokter-dokter spesialis yang menangani Risma terdiri dari dokter anestesi, dokter paru-paru, dokter penyakit dalam, dokter mikrobiologi, dokter jantung, dokter patologi klinik dan dokter radiologi.
"Jadi kita sangat perlu untuk memonitor di rumah sakit yang artinya menjadi rujukan tertinggi di provinsi ini."
"Di mana ada banyak konsultan yang bisa memberikan pendapat-pendapat untuk hal-hal apa saja yang perlu dilakukan," ungkap Pesta.
Dalam kondisinya ini, pihak rumah sakit juga membatasi jam besuk Risma.
Selain itu, tim dokter juga membatasi komunikasi dengan Risma demi ketenangan pasien dan kesehatannya.
"Sementara ibu kita istirahatkan dulu."
"Kita jauhkan dari komunikasi, supaya ibu istirahat dengan tenang."
"Kami mohon kepada seluruh warga Kota Surabaya untuk turut mendoakan ibu (Risma)."
Meskipun belum bisa secara langsung melihat atau menjenguk ibu, karena ini demi kesehatan ibu juga," pugkas Pesta.(*)