Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade Prasetyo
Gridhot.ID - Menjelang diumumkannya hasil rekapitulasi Pemilu 2019 pada 22 Mei 2019 esok, banyak tersebar kabar tentang terpecahnya koalisi dari Prabowo - Sandi.
Koalisi Indonesia dan Makmur yang digagas oleh para pendukung pasangan calon (paslon) 02 ini mengalami keretakan.
Dari lima partai pendukung yang tergabung, sudah terlihat bahwa kubu Demokrat memutuskan mundur dari koalisi Prabowo-Sandi.
Pernyataan tersebut dikeluarkan pada saat situasi politik sedang memanas menjelang pengumuman resmi KPU pada 22 Mei 2019.
Hal ini juga dikabarkan Kompas.com bahwa sejumlah elite Demokrat yang ingin mundur dari koalisi dan menyarankan agar kompak dilakukan oleh partai.
Elite tersebut yakni Kepala Divisi Advokasi dan Hukum Partai Demokrat, Ferdinand Hutahaean.
Baca Juga: Kejar Pelaku Pencurian Motor yang Nyamar Jadi Tukang Cuci Kendaraan, Polisi Alami Patah Tulang
Ferdinand mengatakan dirinya siap mundur untuk berhenti mendukung Prabowo-Sandi di gelaran pemilihan presiden (pilpres).
Ia mengaku juga telah mengusulkan hal itu pada partai secara resmi.
Hal ini dikarenakan dirinya tak terima istri dari Ketua Umum Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), Ani Yudhoyono mendapat perlakuan tak mengenakkan di media sosial.