Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Sejumlah organisasi menggelar unjuk rasa untuk mengawal putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK).
Diketahui, unjuk rasa tersebut diikuti oleh sejumlah organisasi.
Melansir Tribunnews, unjuk rasa dilakukan sebagai bagian dari perjuangan untuk menegakkan keadilan sesuai dengan ajaran agama.
Baca Juga: Buat Ricuh Ditengah Aksi Demo Sengketa Pilpres 2019 di MK, Seorang Pria Misterius Diringkus Polisi
Bertajuk Halal bi Halal 212, unjuk rasa tersebut diklaim sebagai aksi super damai yang diisi dengan zikir, doa, serta selawatan di seluruh ruas jalan sekitar MK.
Aksi dilakukan demi memberikan dukungan moril pada sembilan hakim MK selama proses persidangan hingga pengambilan keputusan.
Selain melakukan unjuk rasa untuk mengawal sidang putusan MK, massa aksi juga menggelar shalat berjamaah di sekitar Gedung MK.
Baca Juga: Jajakan Tikar Dagangannya di Tengah Aksi Demonstrasi di MK, Heri Raup Untung Besar
Dikabarkan oleh Kompas.com, massa aksi menggunakan kardus, koran, dan juga kain untuk alas shalat.
Shalat berjamaah ini dipimpin oleh salah satu orator yang menjadi imam dari atas mobil komando.
Demi keamanan, aksi shalat berjamaah ini pun juga dikawal oleh anggota TNI.
Anggota TNI telah menyediakan area shalat bagi para peserta di depan gedung Kementerian Pertahanan (Kemenhan).
Baca Juga: Berbondong-bondong ke Gedung MK, Massa Berbaju Kuning Ngaku Datang dari Tegal, Jawa Tengah
"TNI sudah menyediakan arena shalat buat kita silakan sebagian berjalan ke arah sana. Terima kasih TNI," ucap orator.
Mendengar hal itu, para aksi massa pun bersorak sembari mendekati area shalat.
"Hidup TNI, terima kasih, Pak," ujar massa.
Baca Juga: Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK Telah Dimulai, Amien Rais dengan Prabowo Subianto Beda Pendapat
TNI juga menyediakan karpet hijau panjang dengan tulisan "tempat shalat".
Mereka lalu mengambil wudhu dengan air yang disediakan di samping Kemenhan, lalu menjalankan shalat zuhur berjamaah.
Shalat berjamaah ini pun berjalan dengan tertib dan aman.
Hal ini dibenarkan oleh salah satu pejabat TNI Letkol Aries.
Ia membearkan bahwa anggota TNI memang sengaja menyediakan area khusus untuk shalat para massa aksi di depan gedung Kemmenhan.
"Iya betul kami memang menyediakan karpet untuk shalat," kata dia.(*)