Kisah Para Pedagang Mencari Rupiah di Sekitar Massa Sidang Putusan MK : Enggak Ada Pedagang, Enggak Ramai

Kamis, 27 Juni 2019 | 16:42
KOMPAS.com/ ANASTASIA AULIA

Beberapa pedagang menjajakan dagangannya di trotoar Medan Merdeka Selatan yang terletak dekat dengan Patung Kuda yang merupakan titik masuk massa ke area aksi MK

Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade

Gridhot.ID - Demi mengais rezeki, seorang pedagang akan memnafaatkan situasi apapun untuk tetap menjajakan dagangannya.

Meraih keuntungan yang sebesar-besarnya menjadi target bagi seorang pedagang.

Tak terkecuali juga pada saat terjadinya aksi unjuk rasa untuk mengawal putusan sengketa Pilpres 2019 di Mahkamah Konstitusi (MK) pada 27/6/2019.

Baca Juga: Sediakan Karpet untuk Salat Massa Peserta Aksi di Depan Gedung MK, TNI Dapat Apresiasi

Selain ramainya kumpulan massa aksi yang akan melakukan unjuk rasa, nampak para pedagang yang menjajakan dagangannya di sekitar Patung Kuda Arjuna Wijaya, Jakarta Pusat.

Beragam barang dijajakan, dari makanan hingga keperluan rumah tangga.

Melansir dari Kompas.com, seorang pedagang pun memberikan keterangannya sembari menjajakan dagangannya di sekitar kerumunan massa.

Baca Juga: Buat Ricuh Ditengah Aksi Demo Sengketa Pilpres 2019 di MK, Seorang Pria Misterius Diringkus Polisi

Edi (50), penjual karet gas yang berada di trotoar Monas dari pukul 10.00 hingga pukul 11.00, Kamis (27/6/2019).

Melihat situasi yang ramai pada saat adanya aksi massa kawal putusan MK , ia melihat peluang untuk dapat melariskan dagangannya.

Ia pun berhasil menjual 10 bungkus karet gas selama membuka lapaknya di sekitar kerumunan massa.

"Iya saya datang karena pasti ramai. Setiap hari lewat sini jadi tahu bakal ramai begini," ujar dia.

Baca Juga: Jajakan Tikar Dagangannya di Tengah Aksi Demonstrasi di MK, Heri Raup Untung Besar

KOMPAS.com/Ryana Aryadita
KOMPAS.com/Ryana Aryadita

Massa aksi di sekitar Gedung MK, Kamis (27/6/2019)

Ia biasa berjualan di sekitar perkantoran Sarinah, tetapi terkadang berjualan di daerah Pasar Tanah Abang.

Pria asal Sumatera tersebut mengaku sudah sering berjualan di tempat-tempat demo.

"Ya lumayan, paling tinggi pernah sampai 60 bungkus," ujar dia.

Baca Juga: Berbondong-bondong ke Gedung MK, Massa Berbaju Kuning Ngaku Datang dari Tegal, Jawa Tengah

Selain Edi, hal serupa juga dilakukan oleh Boy (39) pedagang peluit.

Di tempat yang sama Boy menjajakan peluit "baby song", peluit yang apabila ditiup bisa mengeluarkan suara tangisan bayi.

Ia mengaku ingin mencari berkah dari ramainya peserta aksi unjuk rasa mengawal putusan MK.

"Saya jualan di sini ingin cari berkah. Kan kalau kata orang, enggak ada pedagang, enggak ramai," kata Boy.

Baca Juga: Sidang Sengketa Pilpres 2019 di MK Telah Dimulai, Amien Rais dengan Prabowo Subianto Beda Pendapat

WARTA KOTA/DWI RIZKI
WARTA KOTA/DWI RIZKI

Aksi unjuk rasa jelang Putusan Perselisihan Hasil Pemilihan Umum (PHPU), di Jalan Medan Merdeka Barat, Gambir, Jakarta Pusat, Kamis (27/6/2019).

Banyak peserta aksi datang dari arah Medan Merdeka Selatan.

Kesempatan inilah yang dimanfaatkan oleh pedagang untuk mencari rupiah.

Ada pula pedagang yang menjajakan sepatu, poster, hingga nasi pecel.

Baca Juga: Tak Mau Kecolongan Lagi, Menkopolhukam Wiranto Akan Cegah Massa yang Akan ke Jakarta Jelang Sidang MK

Sementara itu, Berdasarkan pantauan Warta Kota, aksi unjuk rasa yang digelar di Jalan Medan Merdeka Barat sejak pukul 10.00 WIB, berjalan kondusif.

Sesuai rencana, aksi akan diisi zikir dan selawatan yang secara beriringan akan bergeser dari depan Patung Kuda hingga depan Gedung MK. (*)

Tag

Editor : Seto Ajinugroho

Sumber Kompas.com, Wartakota