Gridhot.ID - Industri pertahanan Indonesia lambat laun mulai menunjukkan taringnya.
Walau belum sepenuhnya mandiri, setidaknya usaha untuk menuju ke arah situ sudah mulai nampak.
Salah satunya ialah bakal diproduksi secara massal Roket Pertahanan (R-Han 122B) produksi dalam negeri.
Mengutip Janes dan pindad.com, Selasa (2/7/2019) R-Han 122B sendiri nantinya akan diproduksi oleh PT.Pindad.
Baca Juga: Suami Kalap Bunuh Istri dan 6 Anggota Keluarganya Sebelum Membakar Jenazah Mereka Sekaligus
Direktur Teknologi dan Pengembangan PT Pindad, Ade Bagdja menyatakan keberhasilan konsorsium R-Han 122B merupakan hasil kerja keras bersama.
"Program R-Han 122B yang telah dimulai sejak tahun 2005 dibawah Konsorsium Ristek dilanjutkan oleh Kementerian Pertahanan. Pindad mendukung dalam segi pengerjaan assembling roket yang telah menjadi keahlian kami."
"Salah satu hal yang paling mendebarkan adalah saat proses pengujiannya." Ujar Ade Bagdja saat membuka seminar nasional R-Han 122B di Graha Pindad, Jumat (28/6/2019).
Bukan hanya PT. Pindad saja yang ikut serta memproduksi R-Han 122B.
Baca Juga: Gegara Minta Uang Rp 6.000 untuk Beli Sayuran, Suami Nekat Ceraikan Istrinya di Pasar
Ada PT Dahana, PT Dirgantara Indonesia (PT DI) dan LAPAN yang tergabung bersama PT.Pindad di Konsorsium Roket Nasional dan Balitbang Kemhan dengan koordinasi dari Ristek BPPT (Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi).
R-Han 122B nantinya akan dipakai oleh Artileri Medan Korps Marinir yang bisa diaplikasikan di Multiple Launch Rocket System (MLRS) macam RM70 Grad, RM70 Vampire dan Norinco Type 90B buatan China.
Uji coba roket maut ini sudah sejak tahun 2014 dengan beberapa kali mengalami penyempurnaan sana-sini pada R-Han.
R-Han 122B sendiri punya bobot 64 kg yang di dalamnya diisi hulu ledak sebanyak 18 kg, cukup untuk meratakan sasaran.
Panjang R-Han 122 ialah 2.820 mm dan lebar 122 mm.
Dengan bahan bakar solid propelan, R-Han 122B mampu melesat sampai kecepatan Mach 2.95 atau dua kali lebih cepat dari suara.
R-Han 122B mampu menjangkau sasaran sejauh 20-30 km, cocok untuk menggasak berbagai jenis kendaraan lapis baja dan konsentrasi perkubuan musuh.
Besar harapan seluruh elemen bangsa agar roket ini nantinya dapat dikembangkan lagi ke berbagai versi demi kemandirian alutsista Indonesia. (Seto Aji/Gridhot.ID)