Gridhot.ID - Mendaki gunung adalah hobi yang mahal dan penuh tantangan.
Makanya jika memang sudah berniat mendaki gunung harus mempersiapkan perlengkapan komplit, logistik dan kesiapan mental serta fisik harus prima.
Tentu jangan lupa berdoa sebelum dan sesudah mendaki gunung.
Mengutip Tribun Jatim dan akun youtube Bang Auto, Kamis (4/7/2019) pada Januari lalu Tim SAR Gunung Arjuno melakukan operasi pencarian seorang pendaki gunung bernama Faiqus Syamsi asal Surabaya yang hilang di gunung Arjuno.
Baca Juga: Bak Gayung Bersambut, Israel dengan Senang Hati Bakal Ladeni Serangan Iran Jika Perang Meletus
Tim SAR yang fokus mencari keberadaan Faiqus Syamsi lantas mendapati nasib survivor dalam keadaan sudah meninggal.
Tim SAR menemukan jenazah Faiqus tinggal tulang belulang saja.
"Gunung Arjuno sempat ditutup karena ada badai. Dibuka, ada pendaki naik mereka juga tersesat dan menemukan tulang. Ga jadi naik, turun lapor ke pos," kata paman korban, Nanang di rumah duka pada 6 April 2019 silam.
Namun tim SAR juga menemukan seorang pendaki lain yang tersesat saat melakukan pencarian Faiqus.
Baca Juga: Bukan Karena Oplas, Ternyata Ini Sebabnya Orang Korea Terlihat Mirip di Mata Masyarakat Indonesia
Pendaki yang diketahui bernama Roy ini ditemukan di atas hutan Lali Jiwo via Cemoro Sewu gunung Arjuno.
Namun ketika ditemukan oleh petugas respon Roy kelihatan tak wajar.
Hal tersebut diungkapkan oleh salah satu warga, Atim Santoso yang saat itu terlibat dalam pencarian.
Merasa curiga karena jalur pendakian waktu itu ditutup, Atim bersama tim pun menyambangi Roy yang saat itu terduduk sendirian.
Namun Atim mengalami kesulitan saat hendak melakukan komunikasi karena Roy berbicara ngelantur atau tidak nyambung.
Tak hanya itu, dirinya mengaku sempat kesulitan membawa Roy turun ke basecamp.
Pasalnya karena yang bersangkutan tidak mau turun gunung dan berusaha menghindari petugas.
Berbekal dengan medsos Grup pendaki, akhirnya Roy berhasil dijemput keluarganya di basecamp pos pendakian Gunung Arjuno.
Memang mendaki gunung itu bukan kegiatan sembarangan.
Sedianya cuaca, fisik, perlengkapan serta pengalaman tidak mencukupi alangkah baiknya mengurungkan niat. (*)