Laporan reporter Gridhot.ID, Nicolaus Ade
Gridhot.ID - Keluarga besar Badan Nasional Penanggulangan Bencana sedang dirundung duka setelah Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB, Sutopo Purwo Nugroho, dikabarkan meninggal dunia.
Sutopo Purwo Nugroho, dikabarkan meninggal dunia di Guangzhou, China, Minggu (7/7/2019), pukul 02.20 waktu setempat (01.20 WIB).
Sutopo Purwo Nugroho meninggal saat ia menjalani pengobatan kanker paru-paru yang dideritanya.
Diketahui, semasa hidup, Sutopo Purwo Nugroho dikenal sebagai orang yang aktif dan bertanggung jawab pada pekerjaan.
Terlepas penyakit yang ia derita, Sutopo terus aktif menjalankan tugasnya di BNPB.
Melansir dari Kompas.com, dalam menjalankan tugas, Twitter menjadi salah satu media Sutopo menjelaskan bencana yang terjadi di Indonesia.
Baca Juga: Dibalik Optimisme Jalankan Tugas di Tengah Masyarakat, Sutopo Selalu Takut Dibayangi Kematian
Melalui akun Twitter @SutopoPN, ia selalu mengabarkan perkembangan bencana di Indonesia . Melansir dari akun Twitter Sutopo, hingga Minggu (7/7/2019), dia sudah mem-posting cuitan lebih dari 13.700.
Tercatat, lebih dari 235.000 akun menjadi pengikutnya.
Sutopo mengaku, kegesitannya memberi informasi ia pelajari dari cara kerja wartawan.
"Iya, saya belajar banyak dari wartawan bagaimana harus mengetik cepat. Jadi saya ini kerjanya mirip-mirip wartawanlah, ada informasi apa langsung ketik, harus cepat," ujar dia.
Baca Juga: Sosok-sosok Idola Sutopo Semasa Hidup, Jadi Penyemangat Saat Bertugas dan Lawan Rasa Sakitnya
Pada awalnya ia hanya menyebarkan informasi soal kebencanaan lewat media Twitter.
Namun, karakter yang terbatas di Twitter membuat dia tak leluasa menyampaikan informasi atau peringatan bencana.
Ia pun lalu membagikan informasi melalui media grup WhatsApp dan menyebarkan informasinya lewat media pengirim pesan itu.
Baca Juga: Polantas Ditantang Duel oleh Pengendara Motor Bertubuh Kekar, Ini Kronologi Sebenarnya
Sutopo sepakat, informasi yang diberikan harus cepat didapat, lengkap, dan pejabat yang berwenang mudah dikonfirmasi.
Informasi itu juga haruslah lengkap, pasti, dan tak menimbulkan tanda tanya.
Hal ini penting untuk menangkal berita-berita bohong atau hoaks.
Kegigihannya dalam mengabarkan informasi tentang bencana mengundang minat media luar negeri untuk mengulas profilnya.
Baca Juga: Kisah Pilu Nenek Amur, Tinggal Sebatang Kara di Gubuk Reot dan Sering Teriak-teriak Saat Minta Makan
Melansir dari salah satu artikel yang diterbitkan New York Times berjudul He Helped Indonesia Through a ‘Year of Disasters,’ While Facing His Own, menceritakan kegiatan dan pekerjaan Sutopo dalam mengabarkan bencana terutama setelah bencana gempa dan tsunami Palu 2018 silam.
Artikel tersebut juga mengapresiasi kecepatan Sutopo dalam memperbarui informasi.
Sehingga media dan masyarakat dapat segera mengetahui perkembangan kondisi di tempat kejadian.
Baca Juga: Akhir Kisah Pasangan Sedarah Bulukumba, Resmi Dihapus dari KK dan Dianggap Sudah Meninggal Dunia
Selain itu, nama Sutopo juga pernah masuk dalam halaman depan koran The Strait Times.
Atas dedikasinya selama menjalankan tugas, Sutopo menerima penghargaan baik dari dalam maupun luar negeri.
Seperti The Most Inspirational Aparatur Sipil Negara (ASN) 2018 di ajang Anugrah ASN 2018 dan The First Responders dari media The Straits Times pada 29 November 2018.
Baca Juga: Berjuluk Punggung Naga, Lihat Penampakan Medan Ekstrem Gunung Pramid Tempat Pendaki Thoriq Hilang
Dalam penghargaan ini, Sutopo Purwo juga menerima gelar sebagai Lima PNS Inspiratif 2018 serta Sepuluh Terbaik PPT Teladan 2018 dari KemenPANRB.
Anugerah ASN merupakan salah satu ajang yang digelar Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi untuk mengapresiasi sosok ASN yang telah menunjukkan kinerja dan prestasi kerja yang sangat baik.(*)